KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemerintah Kalimantan Tengah membentuk tim patroli terpadu pencegahan kebakaran lahan dan hutan tahun 2016 diempat kabupaten daerah aliran Sungai Barito dengan nama Tim Manggala Agni Daerah Operasi IV Muara Teweh Kabupaten Barito Utara.
“Tugas tim ini patroli dan mencatat semua informasi lapangan terkait pencegahan kebakaran lahan dan hutan di daerah,” kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasi IV Muara Teweh, Aswaludin di Muara Teweh, Minggu.
Manggala Agni Daops IV Muara Teweh membawahi empat wilayah kerja, Kabupaten Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan dan Murung Raya. Anggotanya dari TNI dan Kepolisian serta melibatkan warga masyarakat desa yang menjadi kawasan rawan kebakaran lahan dan hutan. Tahap pertama telah dibentuk posko di Kabupaten Barito Selatan yaitu di Desa Madara Kecamatan Dusun Selatan.
Memang daerah rawan kebakaran di Barito Selatan itu cukup banyak seperti di wilayah Kecamatan Dusun Selatan selain Madara juga Desa Tanjung Jawa, Jutuh, Danau Ganting dan Muara Anai, Desa Malintin dan Janggi masing-masing Kecamatan Karau Kuala, Desa Muara Pinungku dan Mahajandau di Kecamatan Dusun Hilir.
“Namun untuk sementara pembentukan posko itu baru satu dan akan dilakukan secara bertahap. Rencana pembentukan tim patroli terpadu di Kabupaten Barito Timur pada April 2016. Tahap kedua di Desa Ketab Kecamatan Pematang Karau serta sejumlah desa di Barito Selatan lainnya,” katanya.
Aswaludin mengatakan, patroli terpadu yang merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini dilakukan di sejumlah desa di wilayah Daerah Operasi IV Muara Teweh sesuai dengan sebaran titik panas (hotspot) dan jumlah lokasi kebakaran tahun 2015.
“Tahun ini juga kita akan mengusulkan pembentukan tim patroli terpadu di Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya,” ujarnya.
Patroli dilakukan dengan menggerakkan tim pencegahan kebakaran hutan dan lahan terpadu secara bergilir pada sasaran terpilih, yang dilaksanakan selama 12 bulan secara kontinyu, menggunakan kendaraan roda dua dan atau transportasi lainnya untuk mencapai tujuan.
Tim juga melakukan koordinasi dengan aparat desa, mendatangi sasaran terpilih dan menyosialisasi, penyuluhan serta membagikan brosur, leaflet dan lainnya, mengumpulkan informasi terkait kebakaran hutan dan lahan dan memantau kondisi lingkungan dan melakukan penandaan dengan bendera. Tim juga melakukan pemadaman awal pada saat menemukan kebakaran awal.
“Tim patroli terpadu ini juga merupakan komitmen pemerintah sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dalam melakukan pencegahan kebakaran lahan dan hutan dan peringatan dini, pemberian reward dan punishment, peninjauan lapangan, penegakan hukum serta adanya sinergi pusat dan daerah,” jelas Aswaludin.
Discussion about this post