TAK ada kata berhenti berkreasi. Begitulah Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Mengabaikan isu politik namanya masuk bursa calon Gubernur Jatim, dia meluncurkan Festival Bawah Laut di ujung timur Pulau Jawa itu.
Azwar Anas sadar, pariwisata bisa menjadi sektor unggulan dalam pembangunan wilayahnya. Itu sebabnya, Rabu (16/3/2016), pria berkacamata yang mempopulerkan wilayahnya sebagai The Sunrise of Java itu membuat sensasi baru, menggelar festival mengangkat potensi kekayaan bahari. Dua agendanya adalah Underwater Festival dan Fish Market Festival.
“Banyuwangi mempunyai potensi bahari yang luar biasa. Jadi kami masukkan dua event tersebut pada tahun ini,” tutur Azwar Anas,yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda.
Gelaran dua even itu memang masih cukup waktu. Underwater Festival baru digelar Mei 2016, Fish Market Festival Oktober 2016. Tapi, promosi dan informasi soal kegiatan itu terus digeber sejak sekarang.
Azwar Anas memang sadar akan ke-PR-an, media, dan promosi pariwisata. “Kami belajar dari Pak Menpar Arief Yahya dalam hal strategi marketing, yakni dengan branding, advertising dan selling,” ungkap dia.
Berkolaborasi dengan media, lanjut dia, juga bagian yang penting. “Sosmed kami sangat kuat. Silakan cek saja di #Banyuwangi atau posting saja soal pariwisata dengan hastag Banyuwangi, pasti banyak respons-nya,” kata dia.
Di Underwater Festival, lanjut dia, ada potensi alam bawah laut di Banyuwangi di beberapa titik yang menjadi destinasi baru untuk snorkeling ataupun diving. Banyak spot keren di ujung timur Pulau Jawa itu. Ada juga Pulau Tabuhan, pulau yang kerap digunakan wisman untuk kitesurfing dan windsurfing.
“Alamnya oke. Pasirnya bersih dan putih, terumbu karang beragam bentuk dan warna airnya ada gradasi tiga warna: putih, hijau dan biru. Kami juga punya Pantai Bangsring, pantai yang banyak disebut sebagai duplikatnya Raja Ampat,” jelasnya.
Panorama bawah lautnya, kata dia, tidak kalah indah dengan spot diving dan snorkeling yang lain di tanah air. Ada banyak terumbu karang di Pantai Bangsring yang tumbuh dengan subur. Pendaran warna-warni biota laut yang begitu terang saat terkena cahaya matahari terlihat begitu menawan. Siapapun pasti langsung terpukau saat pertama kali melongok dari permukaan air.
Spot lain yang ditawarkan Banyuwangi adalah Teluk Banyu Biru. Airnya biru jernih. Di sini, pengunjung bisa melakukan aktivitas diving, snorkeling serta ski air. Pemandangan alam bawah lautnya juga tak kalah dari Pantai Bangsring. Ada banyak terumbu karang dan aneka macambiota laut yang bisa dinikmati di sini. “Nantinya juga akan adakan lomba foto bawah laut untuk memotret keindahan laut Banyuwangi,” tambah Azwar.
Soal Fish Market Festival, even ini punya magnet yang tak kalah tinggi dari Underwater Festival. “Fish Market Festival akan digelar Oktober 2016. Lokasinya di Pantai Muncar, salah satu pelabuhan ikan terbesar di Indonesia,” timpal Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M. Yanuar Bramuda.
Banyuwangi Fish Market Festival akan diselenggarakan satu hari sebelum pelaksanaan tradisi Petik Laut Muncar. Nantinya masyarakat termasuk wisatawan akan diajak mengenal jenis ikan yang ada termasuk berbagai olahan produk perikanan Banyuwangi yang diekspor.
Menpar Arief Yahya menilai Banyuwangi adalah contoh sukses seorang pimpinan daerah yang peduli di pariwisata. Dia membuktikan bahwa pariwisata sudah berhasil mengangkat ekonomi masyarakat di sana. “Kota sekecil Banyuwangi itu, yang posisi geografisnya di ujung timur Jawa saja, berhasil mendapatkan 30 ribu wisman dan 1,5 juta wisnus. Jika ada bupati atau walikota yang ingin menjadikan wilayahnya sebagai destinasi wisata, membangun dengan kacamata pariwisata, silakan belajar dari Banyuwangi,” ungkap Arief Yahya. (*)
Discussion about this post