KALAMANTHANA, Banjarmasin – Iwan Nuari jadi satu-satunya dari tiga tukang bangunan yang tak tampak batang hidungnya saat ibu guru Retno Ariandini diketahui tewas. Inilah yang membuat polisi mulai curiga, dia pelaku pembunuhan. Tapi, upaya menangkap Iwan tidaklah gampang.
Memang, Iwan berhasil ditangkap 24 jam lebih sedikit setelah peristiwa tersebut berlangsung. Tapi, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Wahyono mengungkapkan petugas kepolisian harus melepaskan peluru panas karena pria berusia 28 tahun itu mencoba kabur dan melawan petugas.
Wahyono, mantan Wadir Lantas Polda Metro Jaya itu menyebutkan, saat dilakukan penangkapan pada pukul 18.00 Wita, pelaku melihat kedatangan petugas. Dia pun langsung melarikan diri ke rawa-rawa yang ada di sekitar Gang Pandan, Banjarmasin Barat.
Anggota yang mengenali pelaku langsung melakukan pengejaran hingga menceburkan diri ke rawa-rawa. Setelah kejar-kejaran, termasuk di dalam rawa hampir selama satu jam, sekitar pukul 19.00 Wita, akhirnya pelaku tertangkap setelah kepergok sembunyi di kolong rumah warga setempat.
Drama penangkapan Iwan tak berhenti sampai di situ. “Ketika anggota mau menangkap, saat itu juga pelaku langsung melawan hingga membahayakan jiwa anggota di lapangan. Diberikan tembakan peringatan, tetap melawan. Akhirnya terpaksa dilumpuhkan dengan menembak di salah satu kaki pelaku,” ujarnya, Sabtu (30.4.2016)
Setelah peluru bersarang di salah satu kakinya, pelaku menyerah dan polisi langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalsel, untuk mengeluarkan timah panas tersebut.
Kapolresta Banjarmasin Kombes Wahyono di Banjarmasin, mengatakan pelaku yang berusia 28 tahun itu adalah warga Jalan Sei Bilu Laut Kecamatan Banjarmasin Timur. Iwan ditangkap Unit Jatanras Polresta Banjarmasin dibantu Unit Resmob Polda Kalsel pada Sabtu (30/4/2016) malam, sekitar pukul 19.00 Wita di Jalan Pembangunan I Gang Pandan Banjarmasin Barat.
Peristiwa pembunuhan itu sendiri terjadi sehari sebelumnya, yakni pada Jumat (29/4/2016) siang di mana Retno Ariandini (23), warga Jalan Pramuka Komplek Satelit, Banjarmasin Timur itu, pulang ke rumah ibunya setelah menjalankan tugas sebagai pengajar.
Pada jam 11.00 Wita, korban pulang ke rumah bersama ibu dan adiknya. Kemudian sekitar pukul 14.00 Wita, ibu dan adik korban keluar rumah, namun sempat melihat ada tiga tukang bangunan yang merenovasi rumahnya sedang bekerja.
Ibu guru muda diketahui menjadi korban pembunuhan ketika ditemukan ibunya saat pulang kembali ke rumah. Retno ditemukan di bawah ranjang sudah bersimbah darah dengan pisau dapur menancap di leher sebelah kiri.
“Saat ditemukan korban masih ada denyut nadi, namun dalam perjalanan ke rumah sakit korban menghembuskan nafas terakhir,” tutur pria berpangkat Komisaris Besar Polisi itu. (ant/akm)
Discussion about this post