KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Masyarakat dan perusahaan kelapa sawit Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah sudah mulai sadar akan bahaya kebakaran. Mereka melahirkan Masyarakat Peduli Api (MPA) di lima desa.
Terbentuknya MPA dilakukan masyarakat di Kecamatan Seruyan Hilir dan Danau Sembuluh bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta dua perusahaan PT GBSM dan MIK yang bernaung di bawah Triputra Agro Persada Grup.
Adapun lima desa yang kini sudah memiliki MPA itu yakni Desa Baung, Jahitan, Muara Dua, Telaga Pulang, dan Sembuluh Dua. Pembentukan MPA dilakukan pada Kamis pekan lalu.
Kepala Seksi Dampak Perubahan Iklim Direktorat Perkebunan Kementerian Pertanian, Agus Hartono, mengapresiasi pembentukan MPA ini. Menghadapi perubahan iklim dari musim penghujan ke musim kemarau, menurutnya, sangat diperlukan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat.
βSoal kesiapsiagaan dan pencegahan kebakaran lahan, kami apresiasi Triputra Agro Persada,β katanya.
Sementara itu Direktur Triputra Agro Persada Tedjo mengatakan, melalui MPA, masyarakat desa dididik dan dilatih untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dan kebun, pemadaman awal kebakaran dan lahan di area desa/kelompok serta mendapat bantuan pelatihan teknik pencegahan dan pemadaman kebakaran dan penggunaan peralatan pemadaman sederhana.
Pelatihan ini akan dilakukan secara berkelanjutan agar kemampuan dan keterampilan MPA terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. βKebakaran lahan dan hutan sungguh merugikan semua pihak baik secara ekonomi, kesehatan maupun sosial,β katanya.
Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pencegahan kebakaran jauh lebih utama dan lebih murah dibandingkan penanganan kebakaran.
Menurutnya, bagi Triputra Agro Persada Group, dalam hal ini PT. GBSM dan PT. MIK, kebakaran lahan yang sering terjadi harus dicegah sejak dini. Ini adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.
βMari kita bersama-sama mencegah kebakaran lahan sejak dini,β pungkasnya. (joe)
Discussion about this post