KALAMANTHANA, Sampit – Perampok bersenjata api yang menyatroni Bank BRI Unit Pundu di Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terhitung rapi. Mereka meminimalisir jejak yang mungkin bisa tercium polisi. Salah satunya soal CCTV.
Agar aksi mereka sulit terlacak, pelaku mengambil rekaman kamera tersembunyi atau CCTV (closed circuit television) yang ada di bank yang berjarak tempuh sekitar 2,5 jam dari Sampit itu. Setelah itu, mereka langsung kabur menggunakan mobil berwarna hitam ke arah Sampit.
Kawanan yang terdiri dari enam orang itu juga sempat menyekap karyawan dan petugas keamanan Bank BRI Unit Pundu. Tapi, begitu keinginan mereka terpenuhi, karyawan dan petugas terbebas kembali tanpa ada yang terluka. Petugas keamanan dan karyawan inilah yang kemudian melaporkan aksi perampokan itu ke pihak kepolisian setempat.
Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Hendra Wirawan didampingi Wakapolres Kompol Bronto Budiyono, di Sampit, Kamis (12/5/2016) membenarkan peristiwa perampokan itu. Tapi, dia belum bisa memberikan keterangan lebih rinci.
“Kami belum bisa memberikan penjelasan secara rinci karena kejadiannya baru saja terjadi. Ini sedang dilakukan pengejaran dan total kerugian masih meminta informasi dari pihak BRI,” kata Kapolres.
Hendra tampak hati-hati memberikan keterangan masalah ini dengan alasan masih menunggu perkembangan. Namun dia menegaskan, jajarannya langsung bergerak menyelidiki kasus tersebut dan mengejar para pelaku.
Informasi dihimpun di lapangan, perampokan terjadi sekitar pukul 10:00 WIB. Perampok berjumlah enam orang. Mereka masuk dan langsung menyekap seluruh karyawan dan petugas keamanan yang berjaga. Tak ada yang berani melawan karena pelaku yang berbekal senjata api jenis pistol atau revolver.
Para pelaku dengan leluasa menguras uang nasabah yang disimpan di bank itu dengan total sekitar Rp 500 juta. (ant/ama)
Discussion about this post