KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak juga kunjung tuntas persoalan kelistrikan di Barito Utara, Kalimantan Tengah, membuat Bupati Nadalsyah gundah. Dia pun “mengultimatum” PT PLN Muara Teweh agar pasokan listrik kembali normal pada Ramadan.
Nadalsyah, Kamis (19/5/2016), menggelar rapat koordinasi di Muara Teweh. Pihak PLN, Ophir Indonesia, dan SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi ikut hadir dalam rapat tersebut.
Saat itulah, Nadalsyah menginstruksikan dinas terkait dan PLN Muara Teweh memaksimalkan kedatangan mesin baru sebagai salah satu solusi mengatasi krisis energi listrik akibat mesin pembangkit listrik tenaga diesel rusak.
“Untuk mempercepat pemasangan mesin PLN dapat difungsikan secara maksimal. Meminimalisasi jarak atau rentang waktu pemadaman sehingga menjadi pedoman semua pihak terkait upaya mengatasi permasalahan PLN ini,” tegasnya.
Menurut Nadalsyah, tidak hanya permasalahan pemadaman listrik, namun juga upaya-upaya yang dilakukan lebih berupa tindakan konkret dan cepat, guna terselesaikannnya permasalahan.
“Saya mengharapkan menjelang bulan suci Ramadan Kabupaten Barito Utara sudah mendapatkan pasokan listrik yang normal sehingga aktivitas warga masyarakat dapat dimakasimalkan,” ujarnya.
Nadalsyah menyatakan telah melakukan koordinasi dengan PLN Pusat dalam mengatasi permasalahan kelistrikan di Kabupaten Barito Utara, terutama program percepatan berfungsinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) blok Bangkanai. PLTMG ini akan memasok listrik tidak hanya untuk Kabupaten Barito Utara saja, tapi juga menjadi sumber pasokan listrik bagi dua provinsi yaitu Kalteng dan Kalimantan Selatan yang secara interkoneksi.
“Kita telah melakukan koordinasi dengan PLN Pusat dalam mengatasi permasalahan listrik di Barito Utara, terutama program percepatan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bangkanai yang nantinya akan memasok listrik tidak hanya untuk Barito Utara namun juga untuk daerah daerah lainnya,” kata Nadalsyah. (ant/ama)
Discussion about this post