KALAMANTHANA, Muara Teweh – Empat bulan bukanlah waktu yang singkat berkubang dalam krisis energi listrik. Itulah yang dirasakan sebagian besar masyarakat Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Pemadaman bergilir sudah berlangsung sejak Februari 2016 lalu karena rusaknya mesin pembangkit tenaga diesel. Sejak saat itu, pemadaman bergilir terus terjadi, dengan intensitas yang berbeda. Manajer PT PLN Muara Teweh, Tato Wijanarko, di Muara Teweh, Senin (23/5/2016), menyatakan pemadaman akan berlanjut setidaknya sampai 5 Juni mendatang.
Upaya mengatasi krisis listrik ini, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadan pada awal Juni 2016, terus dilakukan antara lain dengan upaya melakukan penormalan defisit daya listrik yang ada di antaranya dalam waktu dekat mendatang dua unit mesin generator dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalsel dengan daya 2.200 kilo watt (KW).
Relokasi mesin dan panel itu dilakukan mulai MInggu (22/5) dengan target waktu selama tiga pekan (21 hari) sudah terpasang dan beroperasi di PLTD MUara Teweh.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan pembersihan lokasi, pekerjaan atap dan pondasi mesin yang diharapkan jika mesin sudah sampai Muara Teweh, pondasi sudah siap digunakan,” jelas dia.
Di samping itu, kata dia, pekerjaan pemeliharaan rutin (over houl) mesin DAG dengan daya 800 KW juga sedang dalam pekerjaan dari kontrak awal 22 hari akan dipercepat dengan menambah tenaga kerja dan lembur hari Sabtu dan Minggu sehingga target sesegera mungkin sebelum bulan puasa sudah selesai dan bisa beroperasi kembali.
Pihaknya juga berkoordinasi lebih lanjut dengan PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng untuk mempercepat penyelesaian pembangunan transmisi MUara Teweh-Buntok, Kabupaten Barito Selatan dan serta pihak Ophir Bangkanai dan SKK Migas untuk beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Blok Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei.
Diharapkan begitu transmisi selesai pihak Ophir sudah harus bisa menyuplai gas untuk mengoperasikan PLTMG Bangkanai sehingga krisis listrik di daerah ini segera teratasi.
“Atas krisis listrik yang membuat pemadaman ini kami minta pengertian dan mohon maaf kepada masyarakat,” kata Tatok. (ant/akm)