KALAMANTHANA, Penajam – Gara-gara konflik yang dipuncaki dengan perkelahian, SMK Pelita Gamma Penajam Paser Utara, terancam kehilangan segalanya. Termasuk dana bantuan operasional sekolah (BOS) senilai Rp2,9 miliar.
Kemungkinan itu diapungkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Marjani. Menurutnya, konflik internal yayasan pengelola SMK Pelita Gamma memiliki risiko terhadap penghentian penyaluran dana BOS dari pemerintah.
“SMK Pelita Gamma itu salah satu sekolah swasta penerima bantuan terbanyak dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Totalnya bisa mencapai Rp2,9 miliar,” jelas Marjani di Penajam.
Tentu saja, ancaman penghentian dana BOS tersebut tak hanya akan dirasakan pengelola sekolah, tapi terlebih lagi para siswa yang mengecam pendidikan di sana. Salah satunya karena dana BOS menjadi salah satu andalan mereka untuk melanjutkan pendidikan.
Konflik internal di SMK Pelita Gamma Penajam Paser Utara muncul sejak Mei 2015 ketika Ketua Yayasan Kalami Min Hamika, Ahmad Bunasa, memberhentikan Imam Rahardjo dari posisi Kepala SMK Pelita Gamma. Sementara Imam Rahardjo yang juga menjabat bendahara yayasan tersebut merasa pemberhentian dirinya tidak sesuai aturan.
Konflik tersebut sempat memanas hingga menimbulkan perkelahian antarpengurus yayasan di lingkungan sekolah pada Kamis (26/5).
“Kami menyayangkan polemik sekolah itu, serta merasa prihatin dan kecewa dengan peristiwa perkelahian yang terjadi di lingkungan sekolah itu. Pendidik atau guru seharusnya menjadi teladan yang baik bagi para siswanya,” tegas Marjani.
Menurut ia, kasus perkelahian yang terjadi di SMK Pelita Gamma itu telah tersebar di media sosial, sehingga mencoreng nama baik dunia pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara. (ant/ama)
Discussion about this post