KALAMANTHANA, Muara Teweh – Inilah perkembangan terbaru soal upaya pemulihan krisis listrik di Muara Teweh dan Barito Utara. Sampai Sabtu (28/5/2016) siang, mesin yang didatangkan dari Asam-asam, sudah sampai di Kandangan.
Begitulah pengakuan Manajer PT PLN Muara Teweh, Tatok Winarko. Dia mengaku target PLN, listrik di Muara Teweh akan normal pada 5 Juni 2016 atau sebelum bulan puasa.
Saat ini, menurutnya, dua unit mesin generator dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalsel dengan daya 2.200 kilowatt (KW) sudah dalam perjalanan ke Muara Teweh.
“Tadi siang saya kontak dengan sopir truk yang mengakut mesin itu, mereka sudah berada di wilayah Kandangan, Kalsel. Saya tidak bisa memastikan sampai Muara Teweh jam berapa. Truk tidak bisa laju (kencang) karena mengakut mesin yang berat,” kata dia.
Pihaknya memang menargetkan relokasi mesin dan panel itu membutuhkan waktu selama tiga pekan (21 hari) sudah terpasang dan beroperasi di PLTD Muara Teweh.
“Namun kami berupaya mesin itu bisa masuk (beroperasi) menjelang bulan puasa,” janjinya.
Tatok mengatakan saat ini rencana empat unit mesin dari PLN Kota Baru, Kalsel beroperasi namun hanya tiga mesin yang bisa, satu mesin masih menunggu spare part tambahan.
Akibat krisis listrik sejak Pebruari 2016 ini Muara Teweh masih mengalami pemadaman bergilir dan kini terbagi dalam dua waktu, yakni pada pukul 08.00-17.00 WIB dilakukan pemadaman enam hari sekali yaitu 5 nyala dan 1 padam, kemudian pukul 16.00-24.00 WIB dilakukan pada tiga hari sekali (2 nyala dan 1 padam). Jadwal ini lebih berkurang dibanding sebelumnya 8 jam padam dan hanya delapan jam nyala selama sembilan hari.
Di samping itu pihaknya masih menunggu pekerjaan transmisi Muara Teweh-Buntok selesai maka diharapkan awal Juni 2016 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai sudah beroperasi untuk menerangi dua kabupaten, sedangkan transmisi Buntok-Tanjung, Kalimantan Selatan dijadwalkan September nanti. (ant/ama)