KALAMANTHANA, Puruk Cahu – Tantangan berat kini sedang dihadapi Bupati Murung Raya, Kalimantan Tengah, Perdie M Yoseph. Apa itu? Mengantisipasi dan mengatasi kemungkinan meningkatnya pengangguran.
Perdie menyampaikan hal itu dalam acara ramah tamah bersama anggota PWI Kalimantan Tengah di Puruk Cahu, Senin (30/5/2016). PWI Kalteng memusatkan peringatan Hari Pers Nasional untuk wilayah mereka di Puruk Cahu, Murung Raya.
Perdie mengakui, saat ini kondisi di Mura ada kecenderungan lesunya sektor perekonomian. Hal ini antara lain karena saat ini banyak perusahaan-perusahaan tambang besar yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Padahal, salah satu sektor andalan Murung Raya ada di sumber daya alam ini.
“Ini yang saat ini kita pikirkan, yakni untuk mencari solusi mengatasi pengangguran,” ujar Perdie.
Di hadapan anggota PWI, Perdie menjelaskan pembangunan dan sejarah Mura menjadi kabupaten otonom baru pada 2002, memisahkan diri dari kabupaten induknya, Barito Utara. “Kabupaten Mura bersyukur memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik di sektor pertambangan, kehutanan, dan lainnya,” katanya.
Dengan kekayaan alam yang melimpah itu pulalah, Pemkab Mura mencoba meningkatkan taraf hidup masyarakatnya, tidak hanya untuk zaman sekarang, tapi juga di masa depan. Itulah sebabnya, mereka menggagas program Mura Sehat, Mura Cerdas, dan Rp1 miliar untuk Satu Desa.
“Ini dilakukan untuk memerdekakan masyarakat Mura dari kemiskinan, kebodohan, dan keterisolasian,” katanya. Program ini merupakan lanjutan dari dua periode Mura di bawah kepemimpinan Willy M Yoseph, bupati sebelumnya.
Selain PWI Kalteng yang dipimpin ketuanya Sutransyah, hadir pula Ketua DPRD Mura Gad F Silam, Kepala Kejari, Kapolres, dan Ketua BPK Kalteng. (ss/nda)
Discussion about this post