KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Wakil Bupati Yulhaidir angkat bicara soal rencana pemangkasan tenaga honorer di Pemerintahan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Dia tak setuju dengan langkah pengurangan tersebut.
Yulhaidir menyatakan dia tak setuju dengan rencana pengurangan tenaga honorer yang sudah ada. “Maksimalkan yang ada, jangan dikurangi,” katanya kepada KALAMANTHANA, Kamis (2/6/2016).
Menurutnya, kalau ada pengurangan akan berdampak cukup besar. Dampaknya antara lain bertambahnya tingkat pengangguran dan bisa saja memicu sosial. “Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” jelasnya.
Sebelumnya, DPRD Seruyan merekomendasikan kepada Pemkab untuk melakukan pengurangan jumlah tenaga honorer yang ada di satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Rekomendasi itu ditindaklanjuti Sekretaris Daerah Haryono yang mengapungkan rencana pengurangan tenaga honorer itu.
“Pemerintah Kabupaten hendaknya dapat mengevaluasi jumlah honorer kalau memang jumlahnya sudah berlebihan,” kata Anggota DPRD Seruyan Bejo Riyanto di Kuala Pembuang, Sabtu (28/5/2016).
Menurut Sekda Haryono, kondisi yang eksisting, tenaga honorer di lingkup Pemkab Seruyan sudah mencapai 2.600 orang. Angka itu, menurutnya, sudah berlebihan. Sebab, kebutuhan honorer yang ideal adalah sekitar 1.500 orang.
“Sesuai dengan rekomendasi DPRD, kita diminta untuk mengurangi jumlah tenaga honorer yang ada di SKPD,” katanya.
Menurutnya, rencana pengurangan pegawai honorer sudah disampaikan kepada masing-masing SKPD, dan SKPD juga sudah diminta melakukan pendataan untuk memastikan jumlah pegawai honorer yang riil untuk menunjang kegiatan SKPD.
“Kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan SKPD untuk melakukan pendataan kebutuhan tenaga honorer yang sebenarnya,” katanya. (joe)
Discussion about this post