KALAMANTHANA, Muara Teweh – Entah janji apalagi yang bisa dipegang dari PT PLN Muara Teweh. Kini, mereka kembali memperpanjang pemadaman bergilir di kawasan Barito Utara, Kalimantan Tengah itu.
Pemadaman bergilir terpaksa diperpanjang akibat kerusakan mesin pembangkit tenaga diesel yang terjadi sejak Februari 2016 lalu. Akibat kerusakan tersebut, daerah yang terkenal kaya dengan sumber daya alam bidang energi itu, malah mengalami krisis energi listrik.
“Jadwal pemadaman yang baru ini diberlakukan mulai Selasa (7/6) sampai 15 Juni 2016,” kata Manajer PT PLN Muara Teweh Tato Wijanarko di Muara Teweh, Selasa (7/6/2016).
Pemadaman bergilir ini terbagi dalam dua waktu, yakni pada pukul 08.00-17.00 WIB dilakukan pemadaman enam hari sekali yaitu 5 nyala dan 1 padam, kemudian pukul 16.00-24.00 WIB dilakukan pada tiga hari sekali (2 nyala dan 1 padam). Jadwal ini sama dengan pemadaman sebelumnya yang berakhir tanggal 5 Juni 2016.
Dia mengatakan, pemadaman ini diberlakukan untuk pelanggan di Muara Teweh, desa dan kecamatan dengan waktu yang berbeda di atur sesuai porsi yang sama.
“Pemadaman ini akibat dua unit mesin generator dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalimantan Selatan dengan daya 2.200 kilo watt (KW) yang sudah terpasang dan beroperasi, namun masih belum bisa singkron atau terhubung ke sistem mesin yang ada,” katanya.
Di samping itu, kata dia, pekerjaan pemeliharaan rutin (overhaul) mesin DAG dengan daya 800 KW juga sedang dalam pekerjaan dari kontrak dan kini masih menunggu material (spare part) dari negara Jerman yang kini sudah sampai di Indonesia yaitu di bea cukai Jakarta. “Rencananya tanggal 9 Juni 2016 di kirim ke Muara Teweh,” kata dia.
“Atas krisis listrik yang membuat pemadaman ini kami minta pengertian dan mohon maaf kepada masyarakat, karena target 5 Juni 2016 sudah normal terpakda tidak bida dipenuhi akibat kendala teknis,” kata Tatok. (ant/rio)
Discussion about this post