KALAMANTHANA, Muara Teweh – Anggota DPRD Barito Utara, Tajeri, langsung meminta maaf kepada pendukung Nadalsyah. Dia mengaku tak berniat menyinggung Bupati Barito Utara tersebut.
Tajeri menyampaikan permintaan maaf itu saat menerima kedatangan belasan warga yang merupakan keluarga Nadalsyah di ruang rapat DPRD di Muara Teweh, Rabu (15/6/2016). Kedatangan warga tersebut terkait buntut peristiwa demo PLN di Muara Teweh beberapa waktu lalu.
Tajeri, anggota DPRD dari Partai Gerindra itu, menyatakan dia bersama beberapa anggota dewan lainnya melakukan aksi demo tersebut, untuk kepentingan masyarakat banyak. Demo itu adalah bentuk protes terhadap pemadaman listrik bergilir yang sudah cukup lama dilakukan PLN Muara Teweh di daerah tersebut.
“Saya bersama anggota dewan lainnya melakukan aksi demo itu murni untuk kepentingan masyarakat banyak,” ucap Tajeri.
Dalam kesempatan itu, ia mengaku bahwa ada mengatakan Bundaran Air Mancur tersebut sebagai bundaran H Ipau (Bundaran HI). “Hal itu saya katakan secara spontan tidak ada maksud untuk menyinggung atau lainnya,” ujar Tajeri.
Sedangkan kata “Bupati hanya mengurus bisnisnya, tidak bisa mengurus Kabupaten Barito Utara”, ia mengaku tidak ingat ada atau tidak. Meski demikian Ketua Komisi C DPRD ini meminta maaf jika dalam aksi tersebut ada kekhilafan sampai mengeluarkan kata seperti itu.
“Saya sama sekali tidak ada niat untuk melecehkan ataupun hal negatif lainnya kepada Bupati Nadalsyah, dalam melakukan aksi demo tersebut,” katanya.
Ia juga mengaku bahwa hubungannya dengan Bupati Barito Utara Nadalsyah dapat dikatakan baik-baik saja, atau diantara mereka tidak saling bersebrangan. “Nanti saya akan menemui Bupati H Nadalsyah dan minta maaf secara langsung kepada beliau,” kata Tajeri.
Karena sudah meminta maaf dalam pertemuan tersebut disaksikan anggota DPRD dan juga berjanji akan menemui Bupati untuk meminta maaf, keluarga dan juga tim sukses Bupati menganggap persoalan itu sudah clear atau tidak diperpanjang lebarkan lagi. (ant/rio)
Discussion about this post