KALAMANTHANA, Putussibau – Rencana pembangunan pondok pesantren di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terpaksa dibatalkan. Ada apa?
Persoalannya, ternyata karena dana pembangunan dari anggaran pemerintah pusat sebesar Rp1,5 miliar ditarik kembali. “Karena penghematan anggaran dari Dirjen sehingga terpaksa Kakanwil Provinsi Kalbar mengambil kebijakan anggaran untuk pondok pesantren Badau yang ditarik,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kapuas Hulu, Dahroman di Putussibau, Selasa.
Atas kebijakan tersebut, dirinya merasa sedikit kecewa, sebab Dahroman mengaku punya beban moral kepada masyarakat perbatasan yang sudah berharap pembangunan pondok pesantren. Apalagi, kata Dahroman, pembangunan pondok pesantren untuk perbatasan di Indonesia hanya terdapat di 5 titik, salah satunya di kalimantan Barat tepatnya di Kecamatan Badau.
“Seharusnya jikapun ada pemangkasan anggaran janganlah sampai untuk pembangunan pondok pesantren di perbatasan yang dipangkas, sebab bagaimanapun juga pemerintah sudah memprioritaskan pembangunan daerah perbatasan,” tutur Dahroman.
Menurut Dahroman, masyarakat di Kecamatan Badau sudah sangat berharap, bahkan lahan seluas 2 hektar untuk pembangunan pondok pesantren tersebut sudah disiapkan dan sudah digusur. ” Saya minta maaf kepada masyarakat perbatasan atas kebijakan tersebut, diharapkan masyarakat juga memahami kondisi yang sedang dihadapi negara kita,” ujarnya.
Dahroman pun mengaku belum mengetahui kapan akan dianggarkan kembali pembangunan pondok pesantren untuk perbatasan,namun Ia berjanji akan melakukan koordinasi hingga ke Pusat.(ant/rio)
Discussion about this post