MANADO kembali dibanjiri wisatawan asal Tiongkok. Kali ini, ada 2.000 wisatawan yang mendarat di Bandara Sam Ratulangi. Semuanya terbang secara bergelombang dengan pesawat charter Lion Air dari delapan kota di Tiongkok.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey tidak terlalu khawatir. Persiapan penyambutan ribuan wisatawan itu, menurutnya, sudah disiapkan sejak dua bulan silam. “Mudah-mudahan makin lancar. Rute penerbangan Tiongkok-Manado, Manado-Tiongkok bisa secepatnya menjadi rute regular, agar target 1 juta turis ke Sulut sesuai proyeksi Kementerian Pariwisata segera tercapai,” harap Olly yang didampingi Kadisbudpar Happy Korah.
Politisi PDI-P itu mengakui, saat ini Sulut masih kekurangan fasilitas kamar hotel. Sulut masih butuh lebih banyak akomodasi atau amenitas untuk memastikan turis Tiongkok itu tertangani dengan baik. “Saya sudah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pembiayaan di beberapa tempat pariwisata, khususnya di Bunaken. Seperti retribusi, semua harus free bagi masyarakat maupun turis,” terang Olly.
Gubernur kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 18 November 1961 ini mengaku akan all out mengawal pelayanan bagi ribuan turis yang hadir ke Manado itu. Dia sepakat dengan Menpar Arief Yahya, bahwa kunci keberhasilan menggaet pasar Tiongkok adalah pelayanan. Tanpa itu, cita-cita besar itu hanya akan menguap di awang-awang.
“Kami fokus mengerahkan sumberdaya, perhatian, pikiran, waktu, tenaga dan dana untuk menyukseskan pariwisata Sulut. Ini bukan cuma hajatan Dinas Pariwisata, tapi seluruh komponen pemerintah se-Sulut, termasuk pihak swasta, terutama pelaku usaha wisata. Semua akan menerima banyak manfaat dari sini,” ungkap Anggota DPR-RI Periode 2014-2015 ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji langkah-langkah Gubernur Olly yang serius menjadikan pariwisata sebagai “portofolio bisnis” dalam memimpin Sulawesi Utara itu. Pesan pertama, pastikan 3A –Atraksi, Akses dan Amenitas—benar-benar berkelas dunia. Atraksi, sudah punya Bunaken, beberapa danau, kuliner dan budaya yang cukup kuat. Akses, sudah tiga maskapai penerbangan nasional yang sudah mulai terbang Manado-Tiongkok PP. Tinggal, domestik dari Manado ke banyak destinasi di tanah air.
Amenitas, adalah fasilitas yang dibutuhkan oleh wisman, seperti hotel, resort, convention center, mall, restoran, café, tempat hiburan, golf course dan lainnya. “3A itu adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi, untuk menjadikan Sulut sebagai destinasi berkelas dunia,” ungkap Arief Yahya.
Pesan kedua, ketika menempatkan pariwisata sebagai “panglima” pastikan budgeting anggaran daerah juga diarahkan lebih dominan ke sektor pariwisata. Terutama dalam membangun amenitas dan atraksi, yang menjadi tanggung jawab pemda. “Jangan sampai mengurus toilet, manajemen sampah dan kebersihan saja seperti tragedi di daerah-daerah lain. Saya yakin, Pak Gubernur bisa men-drive daerahnya sebagia destinasi yang kebersihan dan kerapiannya nomor satu,” kata Arief.
Pesan ketiga, pastikan orang yang ditempatkan untuk mengurus Dinas Pariwisata itu orang yang tepat. Tugas CEO adalah menentukan arah, mengatur budgeting dan memilih orang yang pas. “Bahasa jelasnya, pastikan Kepala Dinas Pariwisatanya yang benar-benar serius mengurus kepariwisataan,” katanya. Arief yakin, Gubernur Olly punya leadership yang kuat untuk mewujudkan Sulut sebagai provinsi Pariwisata.
Saat ini, sudah ada tiga maskapai yang membuka rute yang menghubungkan delapan kota Tiongkok dengan Manado. Dari mulai Macau, Changsa, Chongqing, Wuhan, Chengdu, Shenzhen, Guangzhou hingga Shanghai, semuanya sudah terhubung dengan Manado. Jangan khawatir dengan reputasi kota-kota di Tiongkok tadi. Semuanya punya pasar yang besar.
Dari dan ke kota-kota itu Lion Air terbang ke Manado. Sriwijaya ikut membantu menembus Guangzhou. Sementara Citilink, fokus di Hong Kong dan Chengdu. Bisa dibayangkan potensi turisnya. Apalagi, total wisatawan Tiongkok yang outbond di 2016 diprediksi mencapai 150 juta orang ke berbagai negara.
“Ini momen yang sangat bersejarah. Yang pasti hari ini akan berdampak panjang. Ini akan jadi cerita di negara lain bahwa Sulut telah siap menyambut wisatawan,” ujar Olly. (*)
Discussion about this post