KALAMANTHANA, Jakarta – Pembunuhan sadis terhadap bocah Neysa Nur Azlya menyita perhatian publik Tanah Air. Tak kurang dari DPR-RI menaruh perhatian terhadap peristiwa memilukan di Desa Benua Baru Ilu, Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur itu.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Iskan Qolbu Lubis, meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengawal kasus pembunuhan sadis tersebut. “KPAI harus proaktif mendorong pengawalan kekerasan terhadap anak sehingga tidak terulang lagi kasus seperti Neysa ini. Apalagi saat ini kasus kekerasan kepada anak terus meningkat,” kata Iskan di Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Menurut politisi PKS itu, kekerasan dan kejahatan kepada anak belakangan cenderung meningkat. Oleh karena itu, jika KPAI tidak menyikapi dengan seksama maka akan menimbulkan kecemasan di masyarakat.
“Diperlukan ketegasan KPAI untuk mengawal kasus ini dan pastikan negara memberikan hukuman yang berat kepada pelaku pembunuh Neysa. Korban pembunuhan juga masih berusia di bawah umur dan masih terbilang belum mengerti apa-apa,” ujar legislator dari daerah pemilihan Sumatera Utara II ini.
Iskan juga meminta setiap elemen masyarakat turut serta dalam proses mencegah terulangnya kekerasan terhadap anak. Setiap elemen bangsa baik itu pemerintah, LSM dan masyarakat harus berkomitmen untuk bekerja sama membangun lingkungan yang ramah bagi anak.
“Sudah saatnya anak Indonesia mendapatkan hidup yang aman di lingkungan yang ramah. Karena bukti negara sudah menjamin rasa aman, kalau orang paling lemah seperti anak terlindungi,” ucap Iskan.
Diberitakan, Neysa Nur Azlya, anak bungsu dari empat bersudara, ditemukan tewas terbakar. Sebelum dibakar, Neyza diduga diculik dan mengalami kekerasan oleh tetangganya. (ant/rio)
Discussion about this post