KALAMANTHANA, Sampit – Masyarakat menagih janji Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang akan membangun jalan pembuka keterisolasian dua kecamatan di kawasan seberang pusat kota Sampit.
“Kami berharap Bupati segera merealisasikan janjinya membangun jalan menuju daerah kami supaya masyarakat kami bisa lebih maju. Kalau sekarang ini serba terbatas karena harus menggunakan angkutan sungai kalau mau ke pusat kota,” kata Budi, warga Kecamatan Seranau, Sabtu (17/7/2016).
Saat ini masih ada dua kecamatan yang belum terhubung jalan darat, yaitu Seranau dan Pulau Hanaut. Keterisolasian membuat pembangunan di dua kecamatan itu lebih lambat, padahal letaknya dengan pusat Kota Sampit hanya terpisah oleh Sungai Mentaya.
Harga kebutuhan pokok di dua kecamatan itu jauh lebih mahal dibanding di pusat kota, karenn pedagang harus mengeluarkan biaya transportasi sungai menuju kampung mereka.
Oktober 2015 lalu Bupati H Supian Hadi meresmikan jembatan di Kecamatan Cempaga. Dari jembatan ini, sebenarnya bisa dibuka akses jalan darat untuk membuka isolasi dua kecamatan tersebut.
Supian Hadi berharap jalan itu bisa dibangun mulai tahun depan. Jalan itu sangat penting untuk mempercepat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut.
“Kami akan mengurusnya ke Menteri Kehutanan karena ternyata ada terkena kawasan hutan produksi. Mudah-mudahan 2017 nanti bisa dimulai pembangunannya,” harap Supian.
Pemerintah daerah berencana membangun jalan tembus dari Kecamatan Cempaga melintasi Seranau dan Pulau Hanaut, sampai ke batas wilayah Kabupaten Katingan.
Pembangunan jalan itu diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 650 miliar dan akan dianggarkan dengan sistem tahun jamak selama tiga tahun anggaran. Jalan ini juga akan memperpendek jarak tempuh dari Sampit ke Palangka Raya. (ant/rio)
Discussion about this post