KALAMANTHANA, Muara Teweh – Nasib elektrifikasi di Barito Utara tak hanya tergantung pada PLN, tetapi juga Kementerian ESDM. Jika sepucuk surat persetujuan sudah sampai dari kementerian, Barito Utara bakal terang-benderang.
Kenapa bisa begitu? Ya, karena operasional pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai sudah siap. Pihak PLN tinggal menunggu surat persetujuan dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyangkut pengaluran gas dari Blok Bangkanai, Kecamatan Lahei, Barito Utara.
“Surat dari Dirjen Migas itu sebagai dasar pihak pengelola gas Ophir Indonesia diizinkan menyalurkan atau mengalirkan gas ke PLTMG Bangkanai,” kata Manajer PT PLN Muara Teweh, Tatok Winarko di Muara Teweh, Senin (8/8/2016).
Menurut Tatok, pihak PT PLN Pusat sudah mengirimkan surat yang ditandatangani Direktur Perencanaan Korporat Nicke Widyawati terkait permintaan pengaliran gas itu ke Dirjen Migas pada 22 Juli 2016.
Selain itu pihak Ophir Indonesia juga telah mengirimkan surat yang ditandatangani langsung oleh Presiden Ophir Indonesia, Anggoro Kasyanto ke SKK Migas terkait pemberitahuan penyaluran gas parsial dari blok Bangkanai.
“Hari ini rencananya Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara langsung ke Dirjen Migas untuk mengantar surat Bupati Nadalsyah untuk mempercepat keluarnya surat Dirjen Migas tersebut,” kata dia.
Tatok mengharapkan surat dari Dirjen Migas itu segera keluar, sehingga target pengoperasian PLTMG yang di targetkan PLN tanggal 10 Agustus 2016 bisa dilaksanakan sehingga krisis listrik dapat teratasi.
“Kita harapkan surat tersebut besok bisa keluar sehingga target pengoperasian PLTMG pada Rabu (10/8) bisa dilakukan dan pemadaman bergilir akibat kerusakan mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) segera berakhir,” ujarnya.
Terkait pekerjaan pembangunan transmisi Muara Teweh-Buntok, Kabupaten Barito Selatan, kata Tatok, saat ini sudah memasuki penyelesaian (finishing), namun asal surat dari Dirjen Migas keluar, operasi PLTMG untuk kota Muara Teweh tetap bisa dilakukan.
“Jadi kalau surat Dirjen sudah ada, maka operasi PLTMG tanggal 10 Agustus 2016 untuk Muara Teweh tetap bisa dioperasikan.Kemudian menyusul beberapa ke depan apabila pekerjaan terlambat maka listrik untuk Buntok juga akan masuk dari PLTMG Bangkanai,” kata Tatok. (ant/rio)
Discussion about this post