KALAMANTHANA, Palangka Raya – Dua belas warga negara asing asal Tiongkok yang melakukan kegiatan pengeboran tanah secara Ilegal di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah ditangkap pihak Imigrasi beserta Tim Pengawasan Orang Asing.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Palangka Raya, Wisnu Daru Fajar, Selasa (9/8/2016), mengatakan warga negara asing tersebut ditahan karena tidak dapat menunjukan identitas dan perizinan untuk melakukan kegiatan di lokasi tersebut pada saat dilakukan pemeriksaan.
“Selain itu kesalahan mereka sudah menyalahgunakan visa izin tinggal terbatas, kunjungan usaha dan kedatangan,” kata pria yang akrab di panggil WD Fajar itu.
Penangkapan yang didukung oleh Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM Kalimantan Tengah, terjadi pada Selasa tanggal 26 Juli 2016 saat melakukan operasi gabungan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) di wilayah Kabupaten Gunung Mas.
Saat itu, Tim PORA langsung menangkap 12 orang asing berkewarganegaraan Tiongkok sedang melakukan kegiatan pengeboran tanah di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas.
WD Fajar saat didampingi Kepala Divisi Keimigrasian Kelas I Palangka Raya, Muhammad Yanis dan Kepala Sub Seksi Pengawasan Imigrasi, M Syukran mengungkapkan ke 12 warga negara asing asal Tiongkok itu berjenis laki-laki bernama Yin Yitong, Xio, Piwei, Wang Zhiqin, Cui Jianwei, Fan Lipeng, Zhou Hailin, Fan Ruipeng, Qu Chaolei, Geng Leiguang, Han Xiaokun, Ji Yingchao, dan Shao Qin merupakan pemegang izin tinggal terbatas singkat dan izin tinggal kunjungan.
Atas dugaan penyalahgunaan izin tinggal, WD Fajar mengatakan bahwa ke 12 warga negara asing asal Tiongkok itu hingga saat ini masih ditangani petugas Kantor Imigrasi Kelas I Palangka Raya untuk dimintai keterangan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, pada Kamis tanggal 31 Maret 2016 pihak Imigrasi juga menangkap dua warga negara asing asal Tiongkok dengan jenis kelamin laki-laki bernama Li Jieshu (52) dan Wu Kaiyong (52) dengan kasus menyalahgunakan visa wisata dan visa kunjungan kerja dan mereka langsung dikembalikan ke negara asalnya. Dengan catatan, bahwa nama mereka sudah di black list di Indonesia. (ant/rio)
Discussion about this post