Kalamanthana.id
No Result
View All Result
Jumat, 20 Juni 2025
  • HOME
  • KALTENG
    • Barsel
    • Bartim
    • Barut
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kobar
    • Kotim
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Pulang Pisau
    • Palangka Raya
    • Seruyan
    • Sukamara
  • EKSEKUTIF
    • Pemkab Barito Selatan
    • Pemkab Barito Timur
    • Pemkab Barito Utara
    • Pemkab Gunung Mas
    • Pemkab Kapuas
    • Pemkab Katingan
    • Pemkab Kotawaringin Barat
    • Pemkab Kotawaringin Timur
    • Pemkab Lamandau
    • Pemkab Murung Raya
    • Pemkab Pulang Pisau
    • Pemkab Seruyan
    • Pemkab Sukamara
    • Pemko Palangka Raya
    • Pemprov Kalteng
  • LEGISLATIF
    • DPRD Barito Selatan
    • DPRD Barito Timur
    • DPRD Barito Utara
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kalimantan Tengah
    • DPRD Kapuas
    • DPRD Katingan
    • DPRD Kotawaringin Barat
    • DPRD Kotawaringin Timur
    • DPRD Murung Raya
    • DPRD Palangka Raya
    • DPRD Pulang Pisau
    • DPRD Seruyan
    • DPRD Sukamara
  • HUKRIM
  • EKBIS
    • Perkebunan
    • Pertambangan
  • SPORT
    • All Sport
    • Bola
  • NASIONAL
    • KALBAR
    • KALSEL
    • KALTARA
    • KALTIM
  • POLITIK
  • ADVERTORIAL
  • LAINNYA
    • Dunia Kini
    • Cek Fakta
    • Opini
    • Pendidikan
    • Video
Kalamanthana
  • HOME
  • KALTENG
    • Barsel
    • Bartim
    • Barut
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kobar
    • Kotim
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Pulang Pisau
    • Palangka Raya
    • Seruyan
    • Sukamara
  • EKSEKUTIF
    • Pemkab Barito Selatan
    • Pemkab Barito Timur
    • Pemkab Barito Utara
    • Pemkab Gunung Mas
    • Pemkab Kapuas
    • Pemkab Katingan
    • Pemkab Kotawaringin Barat
    • Pemkab Kotawaringin Timur
    • Pemkab Lamandau
    • Pemkab Murung Raya
    • Pemkab Pulang Pisau
    • Pemkab Seruyan
    • Pemkab Sukamara
    • Pemko Palangka Raya
    • Pemprov Kalteng
  • LEGISLATIF
    • DPRD Barito Selatan
    • DPRD Barito Timur
    • DPRD Barito Utara
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kalimantan Tengah
    • DPRD Kapuas
    • DPRD Katingan
    • DPRD Kotawaringin Barat
    • DPRD Kotawaringin Timur
    • DPRD Murung Raya
    • DPRD Palangka Raya
    • DPRD Pulang Pisau
    • DPRD Seruyan
    • DPRD Sukamara
  • HUKRIM
  • EKBIS
    • Perkebunan
    • Pertambangan
  • SPORT
    • All Sport
    • Bola
  • NASIONAL
    • KALBAR
    • KALSEL
    • KALTARA
    • KALTIM
  • POLITIK
  • ADVERTORIAL
  • LAINNYA
    • Dunia Kini
    • Cek Fakta
    • Opini
    • Pendidikan
    • Video
No Result
View All Result
Kalamanthana
No Result
View All Result
Home PEMILU 2024

#KKPDT2016, Kombinasi Kultur dan Komersial

18 Agustus 2016 - 12:24
0

MENTERI Pariwisata Arief Yahya menyebut 60 persen wisman ke Indonesia karena kultur atau ingin merasakan atmosfer budaya lokal. Sisanya, 35 persen faktor alam atau nature, dan 5 persen man made, atau wisata yang dikreasikan orang, seperti sport event, MICE, show music dan lainnya. Semua lengkap di Pesona Danau Toba 2016.

“Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 adalah kombinasi yang sempurna, antara kultur, nature, dan man made. Karena itu value-nya akan berimbas pada destinasi Danau Toba,” ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI di Jakarta.

Karena itu, 10 hari sebelum event berlangsung, 20-21 Agustus 2016, Kemenpar mempromosikan kegiatan di berbagai media sebagai event tahunan dalam rangkaian puncak peringatan HUT-RI ke-71. Nilai budaya atau cultural value dari #KKPDT2016 ini sangat kuat, karena tradisi Tapanuli sendiri sudah menjadi atraksi tersendiri. Kali ini budaya lokal itu diangkat dalam karnaval yang akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Irianti Joko Widodo. “Modal dasarnya sudah kuat, yakni budaya Batak yang punya akar sejarah yang panjang,” jelas Arief Yahya.

Alamnya? “Semua orang mengakui, potensi alam Danau Toba dan destinasi di sekitarnya sudah berani bersaing di level global. Tinggal memoles, menata kembali, merevitalisasi, agar semua sektor menggunakan global standard. Ini proses yang nantinya akan diintegrasi dan dikoordinasi oleh Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Danau Toba, yang Perpres-nya sudah ditandatangani,” ungkapnya.

Menpar Arief selalu melihat sebuah kegiatan itu dari dua sisi. Cultural value dan commercial value. Bahasa mudahnya, semua potensi, kegiatan, dan atraksi harus memberi dampak ekonomis yang konkret bagi masyarakat, terutama di sekitar Danau Toba yang menjadi tuan rumah KKPDT2016 ini. Manfaat ekonomis itu sendiri ada yang langsung, ada juga yang tidak langsung. “Untuk KKPDT2016 ini, indirect impact atau manfaat tidak langsungnya pasti lebih besar dibandingkan dengan direct impact,” jelas Mantan Dirut PT Telkom yang ahli korporasi itu.

Ada tiga kekuatan acara KKPDT2016 ini. Pertama konser musik dengan artis-artis nasional yang sudah punya reputasi baik dan punya nama, pada 20 Agustus 2016 di Pantai Bebas, Parapat. Ada group music Slank, Edo Kondologit, Opi Anderesta, Sammy Simorangkir, Judika, dan lainnya. Ada sensasi baru, panggungnya di atas danau, mengapung dari jarak 10 meter dari bibir daratan. Artis yang diundang harus berlayar dari perahu, menuju ke stage. Ukuran panggungnya juga spektakuler, 12×24 meter mengapung. “Saya kira itu, sesuatu yang unik dan baru,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Kedua, karnaval kemerdekaan yang sangat ethnic dan culture dan digelar pada 21 Agustus 2016 sore di Balige. Bagi wisatawan yang ingin concern dengan budaya, detail yang ditampilkan dalam karnaval itu penuh filosofi. Penuh makna dan bisa dijelaskan dengan panjang lebar. Tidak sekedar pawai dan arak-arakan dalam jumlah yang spektakuler.

Bisa dibayangkan, iring-iringan 700 wanita berpakaian adat, menyunggi tandok, anyaman dari bambu khas Batak yang berisi beras. Itu sudah mirip dengan tradisi Mapeed yang berbaris panjang membawa Gebongan, sesajen khas Bali yang terdiri atas rangkaian buah dan berjalan di pematang sawah, di Ubud sana? Sama-sama berpakaian adat, sama-sama berjalan kaki menyunggi sesuatu, kadang melepas dari pegangan tangan dan tetap berjalan.

Tandok yang berisi beras itu menggambarkan sumbangan beras dari tetangga kiri kanan kepada yang sedang punya hajatan. Ini merupakan symbol dari budaya partisipasi masyarakat Batak, yang bisa dibaca sebagai komitmen mereka untuk mensukseskan Pariwisata di Danau Toba. “Wanita yang membawa Tandok berasal dari 7 kabupaten di Kawasan Toba, yang mereka juga sudah sepakat untuk kompak membangun pariwisata Danau Toba bersama-sama,” jelas Arief Yahya.

“Tandok pun akan ada di meja Presiden Jokowi, sebagai simbol bahwa Pemda juga berkontribusi untuk mensukses program Pemerintah Pusat dalam pariwisata. Semua detail dipikirkan secara simbolik, sebagai bahasa budaya,” kata Jay Wijayanto, Koordinator Karnaval itu.

Masih banyak poin-poin budaya lain yang unik, khas Batak, dan menggambarkan suka cita bersama. Sebagai tontonan, tentu karnaval sejauh 3,5 kilometer, dengan rangkaian sepanjang 1 kilometer ini akan sangat menarik. “Kekuatan dari karnaval ini sebagai tontonan ada tiga, bunyi, warna dan gerakan,” jelas Jay, yang menyebut Batak itu hanya tiga warna utama, merah, hitam dan putih. Semua artefak heritage peninggalan ratusan tahun silam, selalu menggunakan tiga dominasi warna itu. (*)

Tags: arief yahyadanau tobamenpar
SendShare114Tweet71Pin26

BERITA TERKAIT

Dinilai Pasangan Berpengalaman, Jimmy Carter dan Inriaty Karawaheni Mencuat Sebagai Cabup dan Cawabup Barito Utara

Dinilai Pasangan Berpengalaman, Jimmy Carter dan Inriaty Karawaheni Mencuat Sebagai Cabup dan Cawabup Barito Utara

22 Mei 2025 - 19:20
Bawaslu Kalteng Nyatakan Agi-Saja Tak Lakukan Pelanggaran, Jimmy Carter: PSU berjalan Sesuai Aturan

Bawaslu Kalteng Nyatakan Agi-Saja Tak Lakukan Pelanggaran, Jimmy Carter: PSU berjalan Sesuai Aturan

27 Maret 2025 - 19:50
Bawaslu Sebut Rapat Pleno Perhitungan Suara Bersifat Terbuka untuk Umum

Bawaslu Kalteng Putuskan Agi-Saja Tidak Terbukti Lakukan Pelanggaran

27 Maret 2025 - 19:41
Pasangan Agi-Saja Unggul di 2 TPS PSU Barito Utara

Pasangan Agi-Saja Unggul di 2 TPS PSU Barito Utara

22 Maret 2025 - 20:19
Next Post
Di Pedalaman, Desa Janggi Bangkit dengan Cekdam dan Bumdes

Di Pedalaman, Desa Janggi Bangkit dengan Cekdam dan Bumdes

Discussion about this post

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Transparansi

© 2022 - 2025 KALAMANTHANA.ID

  • HOME
  • KALTENG
    • Barsel
    • Bartim
    • Barut
    • Gunung Mas
    • Kapuas
    • Katingan
    • Kobar
    • Kotim
    • Lamandau
    • Murung Raya
    • Pulang Pisau
    • Palangka Raya
    • Seruyan
    • Sukamara
  • EKSEKUTIF
    • Pemkab Barito Selatan
    • Pemkab Barito Timur
    • Pemkab Barito Utara
    • Pemkab Gunung Mas
    • Pemkab Kapuas
    • Pemkab Katingan
    • Pemkab Kotawaringin Barat
    • Pemkab Kotawaringin Timur
    • Pemkab Lamandau
    • Pemkab Murung Raya
    • Pemkab Pulang Pisau
    • Pemkab Seruyan
    • Pemkab Sukamara
    • Pemko Palangka Raya
    • Pemprov Kalteng
  • LEGISLATIF
    • DPRD Barito Selatan
    • DPRD Barito Timur
    • DPRD Barito Utara
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kalimantan Tengah
    • DPRD Kapuas
    • DPRD Katingan
    • DPRD Kotawaringin Barat
    • DPRD Kotawaringin Timur
    • DPRD Murung Raya
    • DPRD Palangka Raya
    • DPRD Pulang Pisau
    • DPRD Seruyan
    • DPRD Sukamara
  • HUKRIM
  • EKBIS
    • Perkebunan
    • Pertambangan
  • SPORT
    • All Sport
    • Bola
  • NASIONAL
    • KALBAR
    • KALSEL
    • KALTARA
    • KALTIM
  • POLITIK
  • ADVERTORIAL
  • LAINNYA
    • Dunia Kini
    • Cek Fakta
    • Opini
    • Pendidikan
    • Video

© 2022 - 2025 KALAMANTHANA.ID