KALAMANTHANA, Sampit – Tertangkapnya guru perempuan Sekolah Dasar membuktikan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, darurat narkoba. Tak sedikit aparatur yang terlibat. Selain guru, ada pula lurah. Gawat!
N, oknum guru SD di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, bukanlah figur teladan pertama yang tertangkap gara-gara narkoba. Enam hari sebelum polisi menciduk sang ibu guru, Polres Kotim juga menangkap seorang lurah.
Pada 10 Agustus itu, Polres menangkap seorang warga berinisial B di Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang yang memang sudah menjadi target operasi. Tersangka sering dikeluhkan masyarakat karena kelakuannya yang disebutkan juga pernah terlibat tindak pidana.
Meski barang bukti yang ditemukan sedikit, saat itu petugas juga melakukan tes urine terhadap sejumlah warga yang ada di tempat kejadian perkara. Hasilnya, urine salah seorang warga yang ternyata merupakan oknum lurah yang bertugas di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, ternyata positif mengandung zat seperti yang terkandung dalam narkoba.
“Terkait keterlibatan dua ASN (aparatur sipil negara) ini, kami sudah mengirim surat kepada bupati dan Badan Kepegawaian Daerah sebagai dasar mereka menindaklanjuti secara internal. Surat penahanan oknum guru itu juga kami tembuskan kepada mereka. Sesuai komitmen bupati dan gubernur, siapapun oknum ASN terlibat narkoba akan ditindaklanjuti,” tegas Kapolres Kotim, AKBP Hendra Wirawan di Sampit, Jumat (19/8/2016).
Hendra menegaskan pihaknya akan terus memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan karena pelaku pasti akan terus mencari cara untuk mengelabui petugas.
Sebelumnya, Polres Kotim, menangkap seorang oknum guru Sekolah Dasar Negeri yang diduga kuat menjadi pengedar narkoba jenis sabu-sabu. “Penangkapan itu dilakukan tanggal 16 Agustus lalu di kompleks perumahan guru setempat. Dia disangkakan sebagai pengedar karena kami menemukan barang bukti tiga paket sabu-sabu seberat 1,1 gram,” kata Hendra.
Oknum guru perempuan berinisial N itu bertugas di salah satu SDN di Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Guru itu tak bisa mengelak lagi ketika polisi berhasil menemukan barang bukti. (ant/rio)
Discussion about this post