KALAMANTHANA, Penajam – Ini kabar yang kurang menggembirakan bagi aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sinyal-sinyal akan berkurangnya insentif sudah mulai muncul.
Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, menyatakan penurunan pendapatan yang dialami pemerintah kabupaten saat ini dikhawatirkan ikut memengaruhi pemberian insentif pegawai pada 2017.
“Saat ini kondisi keuangan daerah juga sudah terpengaruh penurunan pendapatan itu,” Yusran Aspar di Penajam, Sabtu (20/8/2016).
Ia menjelaskan pemberian insentif kepada pegawai merupakan kebijakan lokal pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan ASN. Namun, di tengah penurunan pendapatan daerah yang mempengaruhi kondisi keuangan Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak menutup kemungkinan anggaran insentif pegawai akan dipangkas atau bahkan dihapus.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus melakukan penghematan atau rasionalisasi anggaran karena diperkirakan terjadi penurunan anggaran sekitar Rp400 miliar, sehingga kekuatan APBD 2017 hanya sekitar Rp1,03 triliun.
Sementara pada 2016, defisit anggaran Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar Rp300 miliar, sebagai dampak menurunnya pendapatan dana bagi hasil minyak dan gas bumi dari pemerintah pusat.
Yusran menegaskan menurunnya anggaran pendapatan daerah membuat pemerintah daerah harus melakukan rasionalisasi sejumlah kegiatan yang tidak prioritas.
“Jika anggaran tidak mencukupi, anggaran insentif pegawai untuk sementara akan dihilangkan agar beban keuangan daerah tidak semakin berat,” jelasnya. (ant/rio)
Discussion about this post