KALAMANTHANA, Nunukan – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyatakan, Provinsi Kalimantan Utara menjadi jalur favorit penyelundupan manusia atau human trafficking keluar negeri, khususnya negara tetangga Malaysia.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Partisipasi Lembaga Profesi Kemen PPPA, Rizkiyono di Tanjung Selor, Kamis (25/8/2016), bahwa saat ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat human trafficking tertinggi di dunia akibat masih tingginya minat masyarakat bekerja di luar negeri.
Kemudian Provinsi Kaltara menjadi salah satu jalur favorit bagi mereka yang menjadi cukong menyelundupkan manusia karena berbatasan langsung dengan Malaysia di mana jangkauannya lebih mudah dan jarak dekat.
Dalam setahun, kata Rizkiyono, pemerintah Indonesia menangani 70.000 kasus human trafficking namun masih banyak pula yang tidak sempat terdata akibat tingginya tingkat perdagangan manusia selama ini.
Berdasarkan data tersebut, menandakan masyarakat Indonesia memilih jalur ilegal untuk bekerja di luar negeri yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang bertindak sebagai cukong, kata dia.
“Tingginya kasus human trafficking terjadi di Indonesia karena ketidakmampuan perempuan serta kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur ketenagakerjaan sehingga memutuskan berangkat secara ilegal,” sebut dia.
Ia menyebutkan tujuan utama tenaga kerja Indonesia secara ilegal adalah Malaysia, Jepang dan Arab Saudi melalui jalur-jalur tikus dengan menggunakan kapal barang demi mengalihkan perhatian petugas.
Rizkiyono juga membeberkan bahwa para cukong berhasil mengelabui korban human trafficking dengan iming-iming gaji tinggi atau tetap didaftarkan sebagai pekerja resmi tetapi dokumennya diambil cukong yang dijadikan alat ancaman jika tidak mematuhi aturan yang diinginkan. (ant/rio)
Discussion about this post