KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Warga yang tinggal di pesisir Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mulai kesulitan memperoleh air bersih akibat kemarau yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.
“Karena kemarau, sumber-sumber air yang digunakan oleh warga untuk keperluan sehari-hari mulai mengering,” kata salah satu warga Kelurahan Kuala Pembuang I Kecamatan Seruyan Hilir, Jali (39) di Kuala Pembuang.
Ia mengatakan, kondisi seperti sekarang selalu terjadi setiap tahun pada musim kemarau, selain sumur galian milik warga banyak mengering, sumur bor yang menggunakan mesin pompa juga tidak dapat mengeluarkan air.
“Kondisi sumur-sumur mengering sudah terjadi kurang lebih seminggu terakhir,” katanya.
Ia menambahkan, meski banyak sumur yang mengering, namun masih ada beberapa sumur milik warga yang masih berair, tapi banyak warga harus mengantre dan menunggu sampai air sumur terisi sedikit demi sedikit.
Hal yang sama juga disampaikan warga Kelurahan Kuala Pembuang II Kecamatan Seruyan Hilir, Huda (26), saat ini banyak yang kesulitan memperoleh air bersih akibat mengeringnya sumur-sumur milik warga.
“Meski air dari sumur bor masih keluar, tapi keluarnya tidak banyak seperti biasanya,” katanya.
Di lapangan, kondisi kesulitan air bersih memang sudah menjadi masalah yang selalu terjadi setiap tahun pada musim kemarau di wilayah pesisir Seruyan, yakni di Kuala Pembuang dan desa-desa di sekitarnya.
Upaya untuk memperoleh air sudah dilakukan warga, di antaranya dengan menambah ke dalaman sumur dari yang sebelumnya hanya sekitar 2 meter menjadi 3-5 meter, namun ternyata hasilnya juga tidak maksimal.
Selain air yang dikeluarkan sedikit, kualitasnya juga tidak bagus, sehingga tidak dapat untuk dikonsumsi karena berbau, dan apabila didiamkan terlalu lama seperti berminyak dan berkarat.
Akhirnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih terutama untuk minum dan memasak, banyak warga membeli air bersih dari penjual air isi ulang dengan harga Rp4.000 per galon. (ant/akm)
Discussion about this post