KALAMANTHANA, Pontianak – Tanpa pemotongan dana transfer pemerintah pusat pun, APBD Kota Pontianak 2016 bakal defisit. Pemotongan itu kian memperdalam defisitnya menjadi Rp67 miliar.
“Dampak dari pemangkasan anggaran dari pusat tersebut memaksa kami ‘memutar otak’ untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut,” kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Selasa (30/8/2016).
Ia menjelaskan, awalnya APBD Pemkot Pontianak mengalami defisit sebesar Rp26 miliar. Tetapi saat mencari solusi untuk menutupi sisa defisit itu, lalu ada pemangkasan anggaran senilai Rp41 miliar sehingga defisit kembali bertambah menjadi sebesar Rp67 miliar.
“Meskipun begitu kami tetap melanjutkan kebijakan pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan, dan kesehatan,” ungkapnya.
Menurut dia, mereka menyiasatinya pembangunan infrastruktur tersebut menggunakan anggaran secara multiyears, yakni dilakukan dalam dua tahun anggaran.
Sutarmidji menambahkan, pembangunan dikerjakan kontraktor dengan sistem utang. Ketika pembangunan selesai, Pemkot Pontianak hanya tinggal membayarnya.
“Mudah-mudahan masih ada kontraktor yang bersedia membangun dulu dan dibayar setelah selesai pembangunannya. Kalau tidak, pembangunan kota akan stagnan dan itu berakibat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan pembangunan yang dilakukan sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak.
“Kota Pontianak yang tidak punya sumber daya alam, harus meningkatkan pembangunan infrastruktur demi perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat, sehingga pembangunan infrastruktur harus tetap dilanjutkan,” ujarnya. (ant/rio)
Discussion about this post