KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pengoperasian pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) oleh PT PLN yang membutuhkan penyaluran gas dari blok Bangkanai di Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, hingga kini masih belum normal.
“Listrik dari PLTMG kembali terhenti sejak Senin (29/8) malam sekitar pukul 23.30 WIB karena ada gangguan sehingga kini listrik di Muara Teweh dan sekitarnya menggunakan mesin pebangkit listrik tenaga diesel (PLTD),” kata Pelaksana Harian PT PLN Muara Teweh, Kuswanto di Muara Teweh, Selasa (30/8/2016).
Menurut Kuswanto, gangguan itu akibat sejumlah kabel listrik kena robohan pohon yang terjadi akibat cuaca ekstrem yakni hujan lebat dan angin kencang yang terjadi pada Minggu (28/8) siang, sehingga listrik di Muara Teweh padam total, namun PLTMG kembali beroperasi pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Kemudian kembali terjadi gangguan di jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) Muara Teweh – Buntok Kabupaten Barito Selatan terutama di transmisi 238 arah ke Buntok, sehingga sejak Senin tengah malam kembali menggunakan PLTD.
“Saat ini petugas masih mencari titik gangguan di transmisi tersebut. Kita harapkan kendala itu segera teratasi sehingga besok PLTMG sudah kembali beroperasi hingga kota Buntok,” kata Kuswanto.
Kuswanto mengatakan pihaknya meminta kepada masyarakat untuk merelakan pohon yang dekat jaringan listrik untuk dipangkas atau ditebang pihak PLN, karena gangguan penyulang banyak disebabkan pohon roboh.
“Jadi kami minta pengertian masyarakat untuk menebang pohon yang berada di dekat jaringan listrik untuk ditebang atau dipakas agar tidak mengganggu jaringan listrik,” ujarnya.
Dia mengatakan kalau PLTMG Bangkanai sudah beroperasi optimal dan sudah menyalurkan listrik hingga Buntok dipastikan tidak ada lagi pemadaman bergilir, kecuali ada gangguan sehingga terjadi pemadaman sementara.
Di samping itu pihaknya saat ini dituntut untuk menambah beban melalui percepatan proses penyambungan baru dan tambah daya gratis. “Jadi kami mohon doanya agar PLTMG beroperasi secara maksimal sehingga permintaan masyarakat segera kami layani dalam tahun ini juga,” katanya.
Operasi PLTMG Bangkanai tersebut dalam rangka commissioning (serangkaian kegiatan peralatan yang telah selesai dikerjakan dan hendak dioperasikan dengan hasil pengujian sistem proyek itu aman) sesuai hasil rapat bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi bersama PLN, SKK Migas dan Ophir Indonesia di Jakarta pada 10 Agustus 2016. (ant/rio)
Discussion about this post