KALAMANTHANA, Buntok – Menjelang perayaan keagamaan seperti hari raya Idul Adha 1437 Hijriah,warga masyarakat Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, diimbau agar lebih mewaspadai peredaran uang palsu (upal).
Pasalnya, transaksi jual beli seperti di pasar cenderung juga meningkat. “Sehingga, sangat rawan sekali akan maraknya peredaran uang palsu tersebut,” kata Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga kepada KALAMANTHANA, Kamis, (1/9/2016).
Menurut orang nomor satu di Polres Barsel ini, biasanya sasaran pelaku mengedarkan upal di tempat-tempat keramaian seperti pasar tradisional, stasiun pengisan bahan bakar umum, kios, warung dan pusat perbelanjaan lainnya.
“Untuk menghindari hal tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya para pedagang supaya lebih berhati-hati serta lebih teliti saat menerima uang dari transaksi yang dilakukan terutama untuk uang kertas,” katanya
Adapun tips yang mudah untuk meneliti keaslian uang kertas, lanjut Yussak yakni, periksalah uang secara teliti dengan dilihat, diraba dan diterawang. Untuk membedakan antara uang asli atau uang palsu, biasanya uang palsu lebih halus, mudah rusak dan tintanya cepat luntur.
“Untuk membedakan antara uang asli atau uang palsu, biasanya uang palsu leboh halus, mudah rusak dan tintanya cepat luntur,”jelasnya
Ditambahkan Yussak, untuk mengantisipasi hal tersebut dirinya meminta kepada siapapun yang mencurigai atau menemukan uang palsu agar segera melapor. “Laporkan kepada kami agar cepat ditanggulangi serta menangkap pelaku pengedarnya,” pungkas Yussak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KALAMANTHANA di lapangan, saat ini sudah ditemukan uang palsu dengan pecahan Rp20 ribu, Rp50 ribu dan Rp100 ribu di desa Sababilah Kecamatan Dusun Selatan (Dusel). (dr).
Discussion about this post