KALAMANTHANA, Bandung – Gagal di hari pertama lomba, kontingen Kalimantan Timur akhirnya meraih medali pertama di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat. Meski hanya medali perunggu, tapi sudah cukup untuk memecah kebuntuan.
Perunggu itu disumbangkan atlet dayung Orsa Yulia. Dia menduduk peringkat ketiga pada nomor slalom putri di Situ Cipule, Karawang, Kami (15/9/2016).
Pada perlombaan final, Orsa Yulia hanya mampu finis di posisi ketiga, setelah Sumita Kurnia asal Jambi dan Nurmeni (Jabar) masing-masing di urutan pertama dan kedua.
Manajer dayung Kaltim Mawardiani tetap bersyukur dengan raihan medali perunggu di nomor slalom putri, meskipun awalnya berharap Orsa Yulia bisa membuat kejutan dan memperoleh medali emas.
Ia berharap prestasi Orsa Yulia bisa menjadi motivasi bagi pedayung lainnya untuk meraih hasil lebih baik pada nomor-nomor lomba berikutnya.
“Target kita sebenarnya emas, namun hasilnya meleset dari prediksi. Tapi, hasil ini sudah pencapaian yang bagus dan merupakan medali pertama dari dayung sejak terakhir merebutnya pada PON 2008,” ujarnya.
Mawardiani mengakui kekuatan pedayung Jambi dan tuan rumah Jabar memang lebih unggul dibandingkan atlet Kaltim. Namun demikian, tim dayung “Bumi Etam” masih tetap optimistis mampu merealisasikan target medali emas yang dibebankan KONI Kaltim, terutama dari nomor perahu naga putra dan putri yang rencananya dilombakan pada 20 September mendatang.
“Kami optimistis bisa menambah medali lagi di nomor dragon boat, karena itu andalan Kaltim. Kami mohon doa dari masyarakat Kaltim agar para atlet mampu memberikan yang terbaik dan mempersembahkan medali emas,” tambahnya. (ant/akm)
Discussion about this post