KALAMANTHANA, Buntok – Entah bagaimana kondisi psikologis Suhardison malam itu. Yang jelas, mulut besarnya menantang semua orang berkelahi membuatnya bersimbah darah dan akhirnya tewas.
Itulah ujung pangkal terjadinya perkelahian berujung maut di Jalan Merdeka RT 05 Kelurahan Pendang, Kecamatan Dusun Utara, Barito Selatan, Kamis (15/9/2016) sekitar pukul 00.30 WIB.
Adapun kronologis kejadian, menurut Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga melalui Kapolsek Dusun Utara, Iptu Saifullah, berawal saat korban Suhardison datang ke tempat orang yang sedang melaksanakan pessta perkawinan. Kemudian secara tiba-tiba, korban berucap dengan bersuara lantang menantang semua orang untuk berkelahi.
“Di antara sekian banyak orang tersebut, tersangka Muhajirin yang menerima tantangan dari Suhardison untuk berkelahi,” katanya.
Sebelum melakukan duel tersebut, lanjut Saifullah, Muhajirin terlebih dahulu pulang ke rumahnya untuk mengambil senjata tajam jenis samurai miliknya. Setelah mengambil samurai, merekapun langsung berkelahi.
“Pada akhirnya, samurai milik Muhajirin itupun berhasil melukai bagian belakang Suhardison,” jelas Saifullah.
Saat perkelahian berlangsung, tanpa diduga datang Rere yang membantu Muhajirin. Akibat perkelahian yang tidak seimbang tersebut, korban terjatuh berssimbah darah.
“Melihat korban Suhardison alias Udi terjatuh bersimbaah darah, kedua tersangka Muhajirin dan Rere melarikan diri,” bebernya.
Selang berapa lama, ujar Saifullah, aparat kepolisian Polsek Dusut melakukan pengejaran terhadap kedua tersangka yang telah melarikan diri tersebut. “Alhamdulillah kedua tersangka berhasil kita bekuk,” katanya.
Selanjutnya, tersangka Muhajirin dan Rere, diamankan di Mapolsek Dusut berserta barang bukti (barbuk) sebilah sajam jenis samurai. Atas perbuatan kedua tersangka, mereka dijerat pasal 338 jo 351 (3) KUHP.
“Atas perbuatan kedua tersangka, mereka dijerat pasal 338 jo 351 (3) KUHP,” pungkas Saifullah. (dr)
Discussion about this post