KALAMANTHANA, Sampit – Garuda Indonesia tak main-main dalam rencana membuka rute penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
“Tim survei Garuda Indonesia sudah melakukan tinjauan lapangan. Hari ini, tim Garuda Indonesia dari Palangka Raya datang untuk diskusi lebih dalam dengan pemerintah daerah terkait rencana membuka jalur penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Kamis (29/9/2016).
Garuda Indonesia diwakili Head Marketing & Sales Manager, Bayu Setyo Aribowo. Mereka diterima Sekretaris Daerah Putu Sudarsana didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Sugian Noor dan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika H Fadlian Noor.
Kunjungan ini merupakan tahap awal karena selanjutnya akan ada tim operasional yang datang ke Sampit. Pemerintah daerah berharap maskapai berkelas dunia kebanggaan bangsa ini bisa beroperasi melayani penerbangan di Sampit.
“Memang tidak mudah karena Garuda Indonesia dengan status penerbangan bintang lima. Penelitiannya lebih komplit dan lengkap agar segala sesuatunya bisa diantisipasi. Ada tiga variabel mereka yaitu keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan. Mereka komitmen dengan itu,” kata Multazam.
Secara umum, pemerintah daerah optimistis dan berharap Garuda Indonesia membuka penerbangan di Sampit, apalagi 2017 merupakan tahun kunjungan wisata Kotawaringin Timur. Pemerintah daerah berupaya bersinergi dengan pelaku usaha sektor pariwisata dan semua pihak untuk mewujudkan hal itu.
Pemerintah daerah menilai infrastruktur yang ada cukup lengkap, namun diakui mungkin ada hal-hal lain yang menjadi pertimbangan pihak Garuda Indonesia. Pemerintah berharap kehadiran Garuda Indonesia nantinya membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Saat ini Bandara Haji Asan Sampit diterbangi maskapai Kalstar Aviation, Wings Air dan Sriwijaya Air. Rute yang dilayani yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang dan regional Kalimantan.
“Mudah-mudahan saja Garuda jadi beroperasi di Sampit, jadi kita makin banyak pilihan. Tapi tiketnya jangan mahal-mahal supaya banyak masyarakat bisa naik pesawat,” kata Rudi, salah seorang warga. (ant/akm)
Discussion about this post