KALAMANTHANA, Balikpapan – Datang ke kandang Maung Bandung bukanlah tugas ringan. Tapi, Persiba Balikpapan hanya “membawa” 15 pemain untuk menantang Persib Bandung. Ada apa?
Tentu saja, langkah ini diambil Persiba bukan untuk menganggap enteng Persib. Apalagi, klub Kota Minyak itu akan main di “kandang cadangan” Persib, Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, pada Sabtu (1/10/2016) mendatang dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (ISC).
“Tiga pemain kami lagi sudah ada di Bandung. Ada dua pemain kita di tim sepak bola PON Jabar dan satu di tim Sulawesi Selatan,” kilah Pelatih Persiba, Jaino Matos.
Kedua pemain Persiba yang memperkuat tim PON Jabar adalah gelandang Abdul Azis dan Heri Susanto. Sedangkan Asnawi Mangkualam Bahar membela Sulsel.
Dengan demikian, Azis dan Heri akan berhadapan dengan rekan-rekan setimnya dari Tim PON Jabar, mengingat tiga pemain PON Jabar berasal dari Persib Bandung. “Tidak masalah itu. Mereka pemain profesional. Yang saya khawatirkan justru pemain kita kelelahan sehingga jadi rentan cedera,” kata Jaino yang juga pernah menukangi tim junior Persib itu.
Pertandingan sepakbola PON terhitung sangat padat. Tim yang mencapai final yaitu Jawa Barat dan Sulawesi Selatan bermain delapan kali dengan jeda istirahat hanya sehari menjelang final.
“Jadi kami akan cek kondisi Abdul Azis dan Heri Susanto. Begitupun Asnawi,” lanjut Matos. Ia sudah meminta fisioterapis Persiba, Maradona, untuk melihat langsung kondisi ketiga pemain.
Sebab itu pula, kata Jaino Matos, ia tidak menutup kemungkinan memainkan dua pemain tim nasional U-19 Hanif Abdurrauf Sjahbandi dan Asnawi dalam skuad Beruang Madu untuk meringankan beban Abdul Azis dan Heri Susanto di lini tengah Persiba.
“Kombinasinya bisa macam-macam. Mereka Asnawi, Hanif, Abdul Azis, Antonio Teles, Matsunaga, juga Heri Susanto. Jadi mereka semua bisa saja bermain bersama,” papar Jaino Matos.
Para pemain yang berangkat dari Balikpapan adalah Frengky Turnando, Hermawan, Dirkir Khon Glay, Antonio Teles, Maycon Calijury, I Gusti Rustiawan, Iqbal Samad, Siswanto, Rahel Radiansyah, Asep Budi, Alfonsius Kevlan dan Setya Beny Yoewanto. (ant/akm)
Discussion about this post