KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Taher yang diduga sebagai pembunuh Sapri, asisten manajer perusahaan sawit PT Sarana Titian Permata (STP), menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Apa yang membuatnya mengambil keputusan tersebut.
Pria berusia 36 tahun warga Desa Cempaka Mulia, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur itu rupanya sudah tak melihat ada jalan lain untuk melanjutkan pelariannya. Posisinya sudah terkepung oleh petugas kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Seruyan, AKP Triyo Sugiyono di Kuala Pembuang menyebutkan, merasa sudah terkepung, Taher tak punya pilihan lain. Dia menyerahkan diri.
Tapi, Taher tak punya nyali untuk menyerahkan diri secara sendirian ke pihak kepolisian. Dia ditemani seorang tokoh Dewan Adat Dayak (DAD) Desa Cempaka Mulia untuk mendatangi Mapolres Kotawaringin Timur dan menyerah.
“Pelaku merasa bersalah namun takut menyerahkan diri sendiri, akhirnya ia menghubungi tokoh DAD dan meminta untuk menemaninya menyerahkan diri pada polisi,” katanya.
Saat ini pelaku yang bekerja di perusahaan yang sama dengan korban sudah diamankan di Polres Seruyan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Kita masih belum memeriksa pelaku sehingga perkembangan kasus termasuk masalah motif pembunuhan belum bisa dipastikan,” katanya.
Sesuai keterangan awal petugas, pembunuhan tersebut terjadi pada Kamis (13/10) sekitar pukul 07.35 WIB di blok S-37 PT Sarana Titian Permata yang beroperasi di Desa Pematang Limau Kecamatan Seruyan Hilir.
Pembunuhan itu dilakukan karena pelaku tidak terima dengan perlakuan korban yang telah memarahinya.
Beberapa hari sebelum tewas, diketahui korban kerap bermasalah dengan karyawan. Bahkan korban sempat hendak dipukul oleh karyawan yang bermasalah dengannya. Selain masalah hubungan yang kurang harmonis, pembunuhan itu juga dipicu karena masalah upah dan pekerjaan. (ant/akm)
Discussion about this post