KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Minimnya tenaga petugas penyuluh lapangan (PPL) Keluarga Berencana, membuat pelayanan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tidak maksimal. Bayangkan, satu petugas PPL KB bisa melayani 10 hingga 15 desa dalam satu kecamatan.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kapuas, Luhut Sinaga, mengatakan kondisi ini memang sangat tidak efesien dan efektif. Sebab, idealnya satu PPL KB menangani satu desa dan maksimal dua desa saja.
“Sekarang satu PPL KB menangani 10-15 desa. Tentunya sangat tidak efektif. Apalagi dari satu desa ke desa yang lain jaraknya berjauhan dengan medan yang sangat sulit pula,” katanya di Kuala Kapuas, Senin (17/10/2016).
Hal ini membuat petugas bekerja seadanya karena untuk mencapai desa-desa yang berjauhan diperlukan biaya transport yang tidak sedikit jumlahnya.
“Minimnya tenaga penyuluh KB menjadi kendala yang serius. Sebab satu petugas masih menangani 10-15 desa. Idealnya satu petugas satu desa dan maksimal dua desa saja,” kata Luhut.
Dikatakan, akibat pemotongan anggaran yang dilakukan membuat BPPKB semakin tidak berdaya karena anggaran yang tersedia sangat minim dan jauh dari cukup.
Pihaknya berharap ada kebijakan khhusus dari pemerinatah daerah untuk menutupi kekurangan anggaran yang ada ini. Sebab, bila tidak maka kinerja BPPKB akan semakin tertatih-tatih. (nad)
Discussion about this post