KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pihak PLN Muara Teweh terus berupaya mempercepat pembangunan tower darurat untuk menggantikan tower transmisi 150 kilo Volt (kV) No 87 yang roboh akibat hantaman pohon besar yang tumbang akhir pekan lalu.
Kondisi jalan yang rusak membuat akses jalan menuju lokasi sangat berat. Hal tersebut sedikit menghambat petugas PLN dalam mengirimkan peralatan pendukung untuk mendirikan tower darurat.
Humas PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, YUda menyampaikan saat ini petugas PLN harus menggunakan tambang untuk mengirim peralatan pendukung tower darurat dikarenakan kontur tanah yang berbukit-bukit dengan tingkat kecuraman yang ekstrim. Harapannya, malam ini semua peralatan pendukung tersebut sudah siap di lokasi yang akan digunakan untuk mendirikan tower darurat.
Bayu menjelaskan, untuk mempercepat proses pembangunan tower darurat, petugas PLN dibagi menjadi tiga tim besar. Tim pertama bertugas untuk mengirimkan peralatan tower darurat melalui atas bukit, kemudian tim kedua bertugas untuk menerima peralatan tower darurat yang dikirimkan tim pertama menggunakan tambang. Sedangkan secara paralel tim ketiga menyiapkan lahan untuk pemasangan tower darurat, termasuk melakukan penebangan pohon dan penggalian untuk pondasi.
Sebagai informasi, cuaca di lokasi yang berada di Desa Muara Inu, Kelurahan Luwe, Kecamatan Lahei, ini sangat panas. Minimnya angin yang berhembus menyebabkan cuaca menjadi sangat gerah, namun hal tersebut tidak menyurutkan petugas PLN untuk terus berupaya mendirikan tower darurat.
“Kendala lainnya yang harus dihadapi petugas PLN adalah Mandi Cuci Kakus (MCK). Satu-satunya mata air ada dilembah dengan lokasi 1 km dari lokasi dengan tingkat kecuraman yang sangat ekstrim. Petugas kami harus menempuh jarak tersebut untuk melakukan MCK,” pungkasnya. (atr)
Discussion about this post