KALAMANTHANA, Penajam – Persaingan menuju Pilkada Penajam Paser Utara 2018 mulai terasa. Tiga partai politik, Hanura, Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjalin koalisi. Wajar saja meski koalisi itu pun belum mampu mengusung kandidat sendiri.
Dalam pandangan politisi Partai Keadilan Sejahtera, Sariman, langkah ketiga parpol itu merupakan langkah yang bagus. Meski tak bisa mengusung calon sendiri karena masing-masing parpol hanya memiliki satu kursi di DPRD, tapi mereka disatukan kesamaan visi, misi, dan cita-cita.
Menurut Sariman ini adalah hal yang lumrah dalam berpolitik. “Memang mereka belum bisa menetapkan pasangan karena jatah untuk menetapkan pasangan harus memiliki lima kursi di DPRD PPU, tetapi mereka akan menjadi satu kesatuan. Hal itu sah-sah saja dalam dunia politik,” kata Sariman kepada KALAMANTHNANA di Penajam.
Sejauh ini, menurutnya, hanya Partai Golkar yang sudah memiliki kepastian untuk mengusung calon pada Pilkada PPU. Sebab, partai tersebut memiliki lima kursi. Golkar pun hampir pasti mengusung Andi Harahap, mantan Bupati PPU sebelum Yusran Aspar. Andi Harahap sendiri adalah Ketua DPD Partai Golkar PPU.
“Sampai saat ini calon yang fix belum ada. Yang kelihatan itu hanya Pak Andi. Yang lainnya masih belum terlalu muncul. Hanya sekadar kabar yang beredar. Semua sudah ada timnya, tapi belum terlalu masif,” sebutnya.
Saat ditanya soal calon dari luar PPU, Sariman menilai sah-sah saja. Sebab, hal tersebut merupakan hak setiap orang sepanjang calon tersebut memenuhi persyaratan untuk dicalonkan.
“Sebagai politisi kita tidak boleh mengkritisi hal itu. Bahkan sekarang di tingkat desa, dari hasil review DMK, dari luar desa saja bisa menjadi kepala desa di desa yang lain. Semua itu tergantung masyarakat. Ini dinamika politik. Kalau masyarakat menilai dari luar daerah itu lebih kapabel, itu hak masyarakat. Kita tak bisa membatasi hal itu. Inilah demokrasi,” tambahnya. (hr)
Discussion about this post