KALAMANTHANA, Tanjung Selor – Krisis listrik di Tanah Borneo tampak sedemikian menyedihkan. Tak hanya di satu daerah, tapi di banyak wilayah. Termasuk di Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Kini, PLN setempat melakukan pemadaman bergilir selama 4-5 jam.
Manajer PLN Rayon Tanjung Selor, Agus Sidorahayu di Tanjung Selor, Kamis (20/10/2016), mengatakan saat ini pihaknya hanya mengandalkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PT Sumber Alam Sekurau terhenti sementara.
Sementara pembangkit diesel yang ada pun, diakui Agus, ada dua unit yang proses pengerjaan investigasi dan perakitan. “Dua unit hari ini dalam tahap perakitan. Kalau sudah rampung dikerjakan bisa menambah daya menjadi 1.000 Kw. Semoga dapat selesai dan dapat membantu pasokan listrik,” ujarnya.
Untuk pasokan listrik dari PLTU, lanjutnya, diperkirakan 3-5 hari ke depan. Pasokan listrik dari PLTU disebutkannya mencapai 2-3 megawatt (MW).
Daya listrik yang ada di PLN saat ini 8,4 MW. Bila daya listrik sudah mampu memasok hingga 10,4 MW, maka diperkirakan tidak ada lagi pemadaman listrik bergiliran.
Dia juga mengatakan, faktor cuaca memengaruhi pasokan listrik yang diberikan kepada pelanggan. Dalam kondisi cuaca panas, maka beban listrik yang dibutuhkan semakin besar.
“Bila cuaca tidak panas, maka daya listrik tidak terlalu besar. Pemadaman bergilir bisa tidak sampai 8 jam, termasuk mesin pembangkit pun dapat mempengaruhi pasokan listrik,” jelasnya.
Selain itu, dampak hujan deras disertai angin kencang dan petir yang terjadi belakangan ini, mengakibatkan pohon tumbang yang menimpa tiang dan kabel listrik. “Akibat pohon yang tumbang terkena dua tiang listrik. Tapi sudah kita perbaiki secepatnya, memindahkan sisa-sisa ranting pohon yang mengenai kabel,” ujarnya. (ant/akm)
Discussion about this post