KALAMANTHANA, Balikpapan – Polda Kaltim tak pandang bulu dalam menjalankan perang lawan narkoba. Ada anggotanya yang terbelit narkoba, maka hukumannya sudah jelas: dipecat. Itulah yang dialami Brigadir Fadli (39).
Pemecatan terhadap Fadli diumumkan sendiri oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Kaltim, Kombes Ramdani Hidayat. Fadli dipecat berdasarkan suurat keputusan PTDH Kep/561/X/2016 tertanggal 18 Oktober.
Apa kesalahan sang brigadir? Ternyata cukup banyak. Yang jelas, perbuatannya melanggar pasal 14 ayat 1 huruf a PPRI No 1/2003 tentang PTDH dan pasal 7 ayat 1 huruf g Perkap No 14/2011 tentang Kode Etik Profesi Polri.
Selama dua tahun, Fadli tak pernah bertugas tanpa keterangan. Dia dianggap desersi. Tapi, yang lebih parah adalah dia terlibat perbuatan pidana pencurian dan narkoba. Di kalangan polisi, perilaku semacam itu tak terampuni lagi.
Padahal, yang bersangkutan sudah dilakukan pembinaan dan sanski kode etik disipilin. Namun, bukannya sadar, malahan diduga terlibat pidana narkoba hingga mencoreng pasukan elite Polri itu.
“Saya berat hati. Tapi mau bagaimana lagi, tidak bisa dibina. Dari pada mempengaruhi personel yang lain, mending dipecat,” tegas Ramdani Hidayat saat memimpin apel di hadapan pasukannya, Kamis.
Sebenarnya, Fadli anggota Detasemen B Pelopor Samarinda ini hendak dihadirkan pada apel kemarin. Namun, dia berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Samarinda. “Ada di lapas, jadi tidak bisa dihadirkan,” tutur mantan Kasat Brimob Polda Sulawesi Selatan itu.
Fadli adalah potret buruk bagi kepolisian. Tapi, tak sedikit pula anggota Brimob Polda Kaltim yang menuai prestasi membanggakan. Tujuh di antaranya bahkan mengharumkan nama Kaltim dengan merebut medali pada PON XIX/2016 lalu di Jawa Barat.
Salah satunya adalah Bripda Dea Marchelina. Dia adalah peraih medali perak anggar nomor sabel beregut putri. Dea menyebut ini adalah hasil maksimal setelah dia menjalani latihan keras bersama rekan-rekannya.
“Selain berlatih, saya sudah maksimal saat PON lalu,” ungkapnya. Disinggung mengenai rencana ke depan, Dea mengaku terpilih mengikuti pelatihan nasional (Pelatnas) untuk persiapan Asian Games 2018. (tnk/ik)
Discussion about this post