KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bangkai kapal Onrust, salah satu bukti sejarah perjuangan melawan Belanda, yang berada di jalur sungai Barito, lokasinya tidak terlalu jauh dari ibukota Kabupaten Barito Utara.
Arbaidi, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) didampingi stafnya M. Ahsana menyampaikan kepada KALAMANTHANA, beberapa saat lalu ada kunjungan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Kalimantan Selatan datang terkait kapal Onrust.
Mereka menggali informasi dengan para tokoh di Barut, didampingi pihak Disbudpora. Sayangnya saat itu tokoh yang dicari tidak berhasil di temukan.
“Wacana pengangkatan situs bersejarah kapal Onrust ini akan bekerja sama dengan pihak Negara Belanda. Soal waktunya masih belum ditentukan,” kata Arbaidi.
Pihak ULM sendiri, menurut salah seorang anggotanya, Budi, menyatakan bulan Desember nanti akan datang lagi untuk memastikannya. “Rencananya juga akan diadakan apel besar di sekitar lokasi kapal Onrust yang akan melibatkan para pelajar, pramuka, tokoh masyarakat, pemuda. Tujuannya adalah mengingat kembali sejarah perjuangan di Barut,” papar Arbaidi.
Wacana pengangkatan kapal onrust ini, lanjut Arbaidi, pernah dicetuskan pada zaman Bupati H. AJ Nihin. Namun saat itu terkendala anggaran. Sebab, pengangkatan rangka kapal bersejarah ini memerlukan biaya sangat besar. Perlu pengkajian mendalam terlebih dahulu karena seiring waktu besi kapal itu sudah kropos.
Terakhir sisa kapal onrust terlihat oleh masyarakat pada tahun 2015 lalu. Sebelumnya juga terlihat pada tahun 2009 dan 1959.
Kesempatan melihat langsung kerangka kapal perang Onrust sangat langka, hanya di saat kemarau panjang saja. Informasi yang didapat, kapal uap Onrust memiliki panjang 24 meter lebar 4 meter dengan luas kapal di dalam air 1,15 meter dengan daya uap dari mesin uap berkekuatan 70 tenaga kuda.
Kapal Onrust diperkirakan selesai dibuat pada 15 September 1845 di pabrik Feyenoord untuk marinir Angkatan Laut Belanda. Kapal ini, menurut sejarahnya, mengangkut 10 perwira di antaranya Letnan Van Der Valde, Letnan Banger C, Letnan I Van Parstel dan Letnan II Frederik Hendrik Van Der kop yang kesemuanya tewas terbunuh saat peperangan menghadapi para pejuang indonesia yang dipimpin Tumenggung Surapati.
Selain ke-10 perwira Belanda, juga 40 marinir dan 43 awak kapal Onrust tewas semua.
Kapal prang modern Belanda saat itu dilengkapi alat tempur meriam dan senapan mesin.
Onrust tengelam diperkirakan pada tanggal 26 Desember 1859 dan peristiwa itu diperingati Belanda dengan menyatakan 1 Januari 1860 sebagai hari berkabung nasional di Belanda. (atr)
Discussion about this post