KALAMANTHANA,Muara Teweh – Sejumlah kondisi pendidikan yang menyedihkan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, diungkap anggota DPRD Hj Nurul Aini. Apa saja?
Pendidikan di Barito Utara memang belumlah menggembirakan, terutama di kawasan pedalaman. Nurul Aini, anggota Komisi C DPRD Barut dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menggambarkan masalah yang dihadapi saat ini.
Dalam pernyataannya di Muara Teweh, Jumat (18/11/2016), Nurul menyampaikan kenyataan ada beberapa sekolah yang pada tahun ajaran baru hanya mendapatkan beberapa orang murid saja. Bahkan ada sekolah yang sudah tidak lagi beroperasi.
“Kondisi seperti ini, kalau saya perhatikan ada beberapa faktor penyebab seperti suksesnya program keluarga berencana, jumlah anak sekolah dasar tak banyak, lokasi sekolah yang berada di ujung desa, dan adanya orang tua yang pilih-pilih sekolah mulai menilai dari sisi guru yang kurang SDM-nya sampai pada pilihan mencari sekolah yg bermuatan agama,” papar nya.
Permasalahan seperti ini perlu penanganan serius dari instansi terkait mengingat setiap warga negara wajib mendapatkan pendidikan.
“Kemudian kita juga melihat adanya beberapa sekolah yang kekurangan guru. Murid cukup banyak, tapi guru kurang. Hal-hal seperti inilah yang harus kita tata agar tidak terkesan ada sekolah yang punya guru berlebih dan ada sekolah yang sangat kekurangan,” tambahnya.
Soal guru ini, Nurul meluruskan pernyataan sebelumnya bahwa yang perlu dipertimbangkan adalah banyaknya guru yang menumpuk pada satu sekolah, terutama di perkotaan. Menurutnya, ini tidak baik untuk pemerataan pendidikan.
“Kalau masalah formasi guru kurang, cukup, atau lebih, itu ranahnya instansi terkait. Namun harapan saya sekiranya pemerintah daerah untuk bisa lebih memberikan perhatian kepada guru-guru honorer yang sudah lama mendarmabaktikan dirinya di sekolah-sekolah, baik negeri maupun yang swasta,” tambahnya. (atr)
Discussion about this post