KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar menyampaikan terima kepada jajaran kepolisian, khususnya tim gabungan Densus 88, Gegana dan Polres PPU atas tertangkapnya Joko dan Ridho di Jalan Silkar RT 16 Desa Girimukti PPU yang diduga jaringan pelemparan bom malotov Gereja Oikumene di Samarinda.
Hal ini ia ungkapkan kepada KALAMANTHANA, Sabtu ( 19/11/2016) di Penajam. “Terima kasih kepada jajaran kepolisan, TNI, serta tentunya masyarakat. Semua itu luar biasa. Selamat atas keberhasilan ini. Ini menjadikan kita untuk berhati-hati dan waspada karena ada beberapa kali tempat pelarian itu di Penajam,” kata Yusran.
Lanjut Yusran, ada beberapa kali kejadian dan tempat pelariannya ke Penajam. Bahkan ada dulu yang terindikasi masih diawasi sampai sekarang. Kesiagaan dini itu perlu ditingkatkan. Misalnya Ketua RT jika ada tamu atau pendatang wajib lapor 1×24 jam. Tetangga juga harus sigap dan ada kepedulian, jangan ada pembiaran.
“Kesiagaan dini perlu ditingkatkan. Ketua RT jika ada tamu atau pendatang, harus lapor 1×24 jam. Tetangga tidak boleh tinggal diam, harus sigap, jangan dibiarkan. Kalau semuanya bisa seperti itu, dalam arti kata bisa kerja sama, insya Allah petugas keamanan bisa terbantu,” lanjutnya.
Polres Penajam Paser Utara sendiri memiliki aplikasi “GoresPPU” yang merupakan aplikasi berbasis android yang bisa digunakan masyarakat pengguna smartphone dan bisa melayani masyarakat selama 24 jam. Masyarakat bisa menginformasikan ketika mengetahui ada gangguan kamtibmas.
“Aplikasi ‘GoresPPU’ ada, manfaatkanlah fasilitas yang ada itu. Mari saling menjaga antara petugas dan masyarakat,” tutupnya. (hr)
Discussion about this post