KALAMANTHANA, Muara Teweh – Banjir masih jadi ancaman serius di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Kini, pemerintah setempat memberlakukan siaga banjir.
Status siaga banjir ini diberlakukan setelah hujan lebat yang akhir-akhir ini turun sering menghadirkan terjangan air bah. Hujan lebat yang terjadi menyebabkan meluapnya air Sungai Barito dan anak sungai yang kini sudah terjadi di sejumlah kawasan dan desa setempat.
“Kami sudah mengantisipasi dan melakukan beberapa langkah serta pemantauan serta berkoordinasi untuk pembentukan serta mendirikan posko-posko yang rawan banjir di seluruh kecamatan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara, Taufik di Muara Teweh, Rabu (23/11/2016).
Menurut Taufik, pihaknya pihaknya sudah mempersiapkan peralatan-peralatan untuk membantu aktivitas warga yang daerahnya rawan banjir. Memasuki musim penghujan ini BPBD Kabupaten Barito Utara telah mempersiapkan beberapa peralatan perahu karet dan personil serta logistik di beberapa titik rawan banjir.
“Kita sudah pantau di beberapa titik seperti di Kecamatan Teweh Selatan seperti Desa Butong, Desa Sei Rahayu I, Kecamatan Teweh Tengah dan Kecamatan Lahei sudah kita persiapkan logistik. Untuk Kecamatan Teweh Tengah kita sudah berkoordinasi dengan perangkat desa serta camatnya,” kata Taufik.
Taufik mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di daerah-daerah rawan banjir, bukan hanya satu atau dua titik saja tetapi di prioritaskan kepada warga yang membutuhkan.
Untuk persiapan tersebut, saat ini jumlah perahu yang akan diturunkan semuanya berjumlah lima perahu, kemungkinan cukup untuk sementara. Dan pantauan untuk daerah daerah kecamatan yang lebih jauh lagi, pihaknya sudah mengirimkan tim yang bertugas seperti ke Teweh Timur dan kecamatan lainnya.
“Yang namanya banjir, prioritasnya sama baik itu Sungai Barito atau di anak-anak sungai tetap kita utamakan untuk membantu warga yang terkena musibah banjir,” kata dia.
Taufik mengharapkan kepada warga, apabila terjadi banjir yang mendadak, segeralah melaporkan kepada pihak yang yang berwenang agar bisa secepat mungkin membantu mengevakuasi.
“Untuk status sekarang ini kita menetapkan siaga banjir untuk daerah Barut, dan kemungkinan dapat ditingkatkan lagi dan dalam 30 hari menjadi darurat banjir dan dapat juga diturunkan menjadi tanggap banjir. Untuk masyarakat yang terkena banjir kita akan bekerja sama dalam hal ini Dinas Sosial dalam menyiapkan dapur umum bagi warga yang daerahnya dilanda banjir,” jelas Taufik. (ant/akm)
Discussion about this post