KALAMANTHANA, Muara Teweh – Direktur Utara Perusahaan Daerah Batara Membangun, El Ronny mengatakan pihaknya selaku perusahaan operator pemandu angkutan kapal dan tongkang bertanggung jawab dengan kerusakan salah satu tiang pengaman KH Hasan Basri, Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
“Kami masih menunggu hasil investigasi dari dinas terkait penyebab ditabraknya tiang pengaman tersebut,” katanya.
Seperti diketahui, salah satu tiang jembatan penyok akibat ditabrak tongkang bermuatan sekitar 3.000-an metrik ton batu bara yang ditarik tugboat Sumber Jaya VIII, Kamis lalu.
Ronny mengakui saat kejadian bersamaan hujan lebat disertai angin kencang, diduga ikut mengganggu keseimbangan tongkang yang saat itu bagian depannya sudah melewati bawah jembatan.
“Bagian belakang tongkang yang menghantam tiang pengaman, kuat dugaan akibat cuaca saat itu,” katanya.
Tongkang saat melewati bawah jembatan itu, dikawal tiga kapal penarik, yakni pada posisi kiri dan kanan serta belakang agar bisa lolos saaat melintasi alur pelayaran di bawah jembatan itu.
“Informasi petugas kami di lapangan saat tongkang mau melewati jembatan dalam posisi benar di jalurnya, namun itu tadi karena hujan dan angin kecang sehingga bagian belakang menabrak tiang pengaman,” ujarnya.
Pihaknya masih menunggu hasil investigasi itu, guna mengungkap penyebabnya yakni apakah ada unsur kelalaian dari awak kapal perusahaan atau tidak.
“Ini tetap menjadi tanggung jawab Perusahaan Batara Membangun,” katanya dan menambahkan terkait besaran biaya perbaikannya juga menunggu hasil investigasi.
Tentang sumber pembiayaanya, ia mengatakan juga akan dibahas lebih lanjut bersama perusahaan yang terkait.
“Pada prinsipnya kami siap mengganti tiang pengaman itu dan saat ini tiang berdiameter bagian tengah sepanjang satu meter sudah dipesan di Banjarmasin, Kalsel dan baru dapat dikerjakan saat permukaan air surut,” kata Ronny. (ant/akm)
Discussion about this post