KALAMANTHANA, Penajam – Sekali merengkuh dayung, dua-tiga pulau bisa dilewati Rita Widyasari. Selain melantik Ketua DPD Partai Golkar PPU, Andi Harahap, rupanya dia juga “merayu” Bupati PPU, Yusran Aspar. Untuk apa?
Untuk apalagi kalau bukan dalam upaya menuju Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2018. Dia bahkan tak tanggung-tanggung menyebut Yusran sebagai pasangan yang pas untuk maju pada pesta demokrasi itu nantinya.
Tanda-tanda Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim itu ‘kesengsem’ berpasangan dengan Yusran sudah terlihat saat dia memberikan sambutan pada pelantikan itu. Dia memuji Bupati PPU itu karena mau datang ke acara Partai Golkar meski berasal dari partai yang berbeda.
Rita berkisah, sejak dua bulan lalu dilantik sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, sudah dua kali dia melakukan pelantikan pengurus DPD kabupaten/kota. Sebelumnya, dia melantik pengurus DPD Partai Golkar Kota Samarinda. Saat itu, sebutnya, jangankan wali kota atau wakil wali kota, asisten daerah pun tak ada yang datang.
“Ini suatu kebangaan karena di PPU ini dihadiri oleh bupati dan wakil bupati. Ini luar biasa. Itu tanda-tanda kita bersahabat Pak. Bisa jadi (nanti) kita berpasangan,” kata Rita disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Betulkah Rita akan berpasangan dengan Yusran pada Pilgub Kaltim nanti? Seusai acara, Bupati Kutai Kartanegara dua periode itu kembali menegaskan kemungkinan itu ada. Menurutnya, hal tersebut mungkin saja terjadi. Dia akan merasa senang berpasangan dengan Yusran karena bupati PPU tersebut memenuhi syarat dan paham birokrasi.
“Mungkin saja saya sama beliau karena dia sudah paham birokrasi dan sudah menjadi bupati selama dua periode. Salah satu kepala daerah terbaik. Bisa jadi (berpasangan) karena beliau paham birokrasi. Kita lihat hasil surveilah nanti kepastiannya. Akan ada 10 yang jadi bakal calon Gubernur Kaltim, termasuk Pak Yusran. Saya siap maju. Pokoknya harus siap,” tuturnya.
Meski mengaku siap, Rita menyebutkan semuanya nanti tergantung pada hasil survei. Sebab, begitulah mekanisme yang sudah ditetapkan DPP Partai Golkar.
“Untuk Pilgub saya baru memastikan maju setelah menunggu survei. Kita maju itu bukan kerena ambisius, semuanya harus melihat hasil survei,” katanya.
Tanda-tanda Rita bakal melangkah meninggalkan Kutai Kartanegara dan berjuang maju pada Pilkada Kaltim, dengan gampang dibaca publik setelah dia memenangkan kursi Ketua DPD I Partai Golkar. Partai Beringin sendiri masih tetap menjadi salah satu kekuatan utama politik di Benua Etam.
Rita sendiri belum terang-terangan menyatakan kepastiannya maju pada Pilkada 2018 mendatang. Bahkan saat dilantik Ketua DPP Partai Golkar Setya Novanto di Balikpapan, hampir dua bulan lalu, dia menyatakan keinginannya untuk membesarkan Partai Golkar.
“Saya akan berusaha Golkar tetap jaya di Kaltim sehingga menjadi salah satu lumbung suara di Indonesia,” ujar Rita. (hr)
Discussion about this post