KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Jalur Trans Kalimantan di wilayah Kapuas kembali menelan korban. Kali ini korbannya adalah Bustani (60), seorang kakek warga Jalan Handil Mulia Km 5,5 RT 17, Kecamatan Kapuas Timur, Kapuas, Kalimantan Tengah.
Jasad kakek Bustani tergeletak di turunan Jembatan Pulau Petak, Kecamatan Kapuas Hilir. Melihat jasad tersebut tergeletak di tengah jalan, Jumat (9/12/2016) pagi, sontak warga yang melintas di kawasan tersebut kaget. Kondisinya mengenaskan, tak bergerak dengan bagian kepala ditutupi warga dengan daun pisang. Darah tampak membasahi aspal jalan.
Kakek Bustani diduga menjadi korban lalu lintas tabrak lari. Dia, saat kecelakaan terjadi, berboncengan dengan Rasyid (40). Rekannya, Rasyid yang jadi pengendara sepeda motor, mengalami luka-luka. Keduanya langsung dievakuasi mengunakan mobil Satuan Lalu Lintas Polres Kapuas ke RSUD H Soemarno, Kuala Kapuas.
Sumber KALAMANTHANA menyebutkan, pagi itu kakek Bustani bersama Rasyid menggunakan sepeda motor Honda Karisma biru dengan nopol DA 4284 NX dari Anjir Serapat menuju ke Bundaran Besar Kapuas. Motor tersebut dikendarai Rasyid, sedangkan Bustani membonceng di belakang.
Pada saat posisi mereka menaiki Jembatan Pulau Petak, tiba-tiba motor mereka ditabrak sebuah truk dari samping yang datang dari arah berlawanan. Saat itu posisi Rasyid jatuh ke kiri. Sedangkan posisi Bustani jatuh ke kanan. Tak ayal lagi bagian kepalanya terlindas truk tersebut.
Terpisah, Kapolres Kapuas AKBP Jukiman Situmorang melalui Kasat Lantas AKP Yudha Setiawan menjelaskan, kemungkinan Bustani merupakan korban tabrak lari. Pihaknya masih terus mencari keberadaan truk yang disebut-sebut menabrak korban tersebut.
“Kami mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian karena identitas truk belum diketahui. Saya berharap jika ada warga yang mengetahuinya agar segera melaporkan ke pihak yang berwajib,” ujar Yudha melalui sambungan telepon genggam, Jumat. (nad)
Discussion about this post