KALAMANTHANA, Muara Teweh – Abdul Rahman Sunaryo alias Sunar (45), salah satu begal yang ditangkap petugas Polres Barito Utara, Kalimantan Tengah, bukanlah pemain baru di dunia kejahatan. Berkali-kali sudah dia melakukan beragam tindak pidana.
Aparat Polres Barut tidak terlalu sulit menangkap Sunaryo di rumahnya, di kawasan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Berkoordinasi dengan Tim Resmob Polres Mojokerto, mencari Sunaryo pun bukan lagi sesulit mencari jarum di tumpukan jerami.
Apa pasal? Sunaryo sudah dikenal sebagai salah satu penjahat yang suka kambuh di Mojokerto. Terlebih untuk perkara begal-membegal. Menurut catatan kepolisian setempat, Sunaryo adalah residivis dalam perkara yang sama, yakni pencurian dengan kekerasan sebanyak dua kali. Bahkan, dia baru 2,5 bulan lalu keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto setelah menjalani hukuman penjara.
Hanya butuh waktu empat hari bagi tim gabungan Polres Barut dan Resmob Mojokerto sebelum meringkus Sunaryo pada Kamis (8/12) jam 11.30 WIB. Tim menangkap Sunaryo di rumahnya di Desa Tumbang Belor RT I, Kecamatan Pacet, Mojokerto, tanpa perlawanan.
Dari tangan tersangka Sunar berhasil disita barang bukti berupa telepon genggam Nokia 220 milik korban Munaji dan uang tunai Rp420 ribu sisa penjualan emas milik korban Sarinem dan satu unit sepeda motor Honda Vario warna hitam Nopol S 6106 YF yang dibeli tersangka Sunaryo dari uang hasil penjualan emas.
Sunaryo adalah satu di antara trio begal di Barito Utara yang menggasak harta keluarga Munaji, warga Dusun Trans Bangdep, Desa Bintang Ninggi 1, Kecamatan Teweh Selatan. Bersama Matheus Kusnan (47), dia sudah ditangkap pihak kepolisian.
Tersangka Abdul Rahman Sunaryo alias Sunar (45) berperan mencongkel jendela rumah korban dengan menggunakan linggis, mengikat dan menutup mulut korban dengan menggunakan lakban hitam, dan kemudian berdiri di pintu kamar korban Munaji sambil memegang linggis.
Tersangka Kusnan adalah orang yang menodongkan parang kepada korban Munaji dan Sariem,mengancam supaya tidak berteriak dan kemudian menggeledah kamar korban untuk mencari uang dan perhiasan.
Tersangka Kedul, kata Kapolres Barut, AKBP Roy Sihombing, berperan menjaga anak korban yang bernama Rabiah yang berada di kamar lain dan kemudian mengambil telepon genggam Lenovo milik korban Rabiah.
“Pelaku yang menggunakan topeng hanya tersangka Kusnan dan Kedul karena takut dikenali oleh korban. Sedangkan tersangka Sunaryo tidak menggunakan topeng,” tegas Roy. (atr)
Discussion about this post