KALAMANTHANA, Buntok – Ini kondisi yang bisa merusak pesta demokrasi Pilkada Barito Selatan 2017. Kuat dugaan, tak sedikit pemilih bodong bisa memanfaatkan haknya untuk menentukan siapa kepala daerah salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah itu.
Dari sekitar 93 ribu pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), sebagian diduga bermasalah. Salah satunya ditengarai ada nomor kartu keluarga yang bukan milik warga Barsel, tapi telah masuk dan terdaftar dalam DPT. Jumlahnya tak sedikit, sekitar 2.000.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Barsel, Nur Chambyah, kepada KALAMANTHANA, Kamis (15/12/2016), mengungkap dugaan itu. Informasi ini tidak main-main karena Nur Chambyah sudah melakukan uji sampel ke server operator Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Barsel.
“Setelah melalui berbagai proses pengecekan, ternyata dari hasil pengecekan tersebut kosong atau tidak ada nama dari nomor KK tersebut,” ujar Nur.
Menurutnya, saat ini pihaknya dari Panwaslu Barsel sudah menyurati kepada pihak Disdukcapil Barsel, untuk mempertanyakan tentang nomor KK dan juga NIK yang diduga bukan warga Barito Selatan.
“Kami dari Panwaslu Barsel sudah menyurati pihak Dukcapil Barsel untuk mempertanyakan permasalahan tersebut, antara lain tentang nomor KK dan NIK yang bukan warga Barsel,” ucapnya.
Ditambahkannya, hal tersebut harus segera ditindaklanjuti. “Selain memang sudah menjadi kewenangan kami dalam hal pengawasan, hal ini juga akan berdampak pada warga dan merugikan pihak warga dan jelas bisa menghilangkan hak pilih sebagian warga,” pungkasnya. (fik)
Discussion about this post