KALAMANTHANA, Buntok – Isu berseliweran seputar Pilkada Barito Selatan 2017. Pasangan Eddy Raya Samsuri-Aty Djoedir mendapat serangan kampanye hitam. Jika mereka terpilih, begitu kata serangan isu itu, pasangan ini akan memangkas dan mengurangi tenaga kontrak dan honorer di setiap SKPD. Betulkah?
Tentu saja pasangan Erat, begitu duet Eddy-Atty kerap disapa, menepisnya. “Tidak benar itu. Kami sama sekali tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Itu hanya dimunculkan orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk kepentingan politiknya dan secara tidak langsung melakukan pembunuhan karakter terhadap Erat,” tegas Aty Djoedir, calon Wakil Bupati Barsel kepada KALAMANTHANA, Selasa (20/12/2016).
Selain itu dikatakan wanita cantik mantan putri kecantikan Kalsel ini, dirinya sudah lama mendengar tentang isu yang beredar tersebut. Kepada seluruh lapisan masyarakat Barsel, Aty yang mendampingi Farid Yusran pada kepemimpinan Barsel lima tahun sebelumnya, sudah menjelaskan duduk perkaranya. Setiap melakukan kampanye dialogis bersama pasangannya, Eddy Raya, bagian kampanye hitam yang menyerang mereka termasuk yang dia bantah.
Pilkada Barsel diikuti dua pasangan calon. Eddy Raya dan Aty Djoedir yang mendapatkan nomor urut dua didukung mayoritas partai politik, mulai dari Partai Golkar, Partai Nasdem, PAN, Partai Demokrat, PKB, PKS, PKPI, dan PPP versi Romahurmuzy. Sedangkan pasangan nomor urut satu, yakni Farid Yusran-Sukanto diusung PDI Perjuangan dan PPP versi Djan Faridz. (fik)
Discussion about this post