KALAMANTHANA, Penajam – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terlambat penyampaian ke Provinsi Kalimantan Timur untuk dilakukan konsultasi. Hal ini diakui Bupati PPU Yusran Aspar kepada KALAMANTHANA, Senin (17/1/2017) di ruang kerjanya.
Menurut Yusran, keterlambatan tersebut dikarenakan masih menunggu bantuan keuangan atau bankeu dari provinsi tentang berapa nilai pastinya.
“Informasinya memang sudah kami ketahui, tetapi nilai konkret diperlukan dan kendala lainnya masalah Silpa atau Sisa Lebih Perhitungan Anggaran,” kata Yusran.
Dikatakan Yusran, masalah pencatatan Silpa disebabkan adanya dana dari PT Pertamina sebesar Rp150 milliar, pembayaran BPHTB serta dana pusat yang ditransfer sebesar Rp25 miliar. Dan awal dana transfer tidak bisa dilakukan tahun 2016 dikarenakan waktu tidak sempat, tetapi menurut Yusran di penghujung tahun dana masuk dari pusat maupun PT Pertamina.
“Keterlambatan ini juga dikarenakan masih menunggu rapat paripurna DPRD PPU. Pasalnya terkait dengan persetujuan pinjaman kepada pihak PT.Sarana Multi Infrastruktur atau SMI yang kita ajukan sebesar Rp348 miliar untuk membiayai sejumlah infrakstrukrur,” lanjut Yusran.
Yusran menargetkan pada minggu ini (Januari) APBD PPU sudah dapat dikonsultasikan ke Provinsi demi melaksanakan pembangunan.
Dia menambahkan terkait dengan SMI, tidak ada masalah disetujui atau tidak. Jika disetujui kita akan lanjutkan, jikapun tidak disetujui maka akan distop.
“Berpikir objektif sajalah karena pinjaman tersebut sangat membantu untuk mengatasi pembangunan, apalagi situasi defisit seperti saat ini,” katanya.
Perlu diketahui jika pinjaman hampir Rp400 miliar tersebut disetujui dengan batas pengembalian selama delapan tahun dengan cicilan pertahunnya sebesar Rp50 milliar dan bunga pinjaman 8 persen, menurut ia, tidak akan terlalu membebani dan pekerjaan akan selesai dan ekonomi dipastikan akan tumbuh.
“Harapan saya dan keinginan kami pihak DPRD dapat menyetujuinya dan harus ada pencatatan dalam keuangan daerah dan masuk di batang tubuh APBD kita. Pinjaman ini merupakan langkah cerdas demi terlaksananya pembangunan terkait masalah pinjaman ke SMI. Kutai Kartanegara juga melakukan hal serupa, bahkan mereka mencontoh PPU. Semoga dalam waktu dekat ini dapat di paripunakan,” pungkas Yusran. (hr)