KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Jumlah aparatur sipil negara di Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, terhitung cukup, malah berlebih. Hanya saja, kebanyakan ASN enggan mengabdikan dirinya di pelosok, termasuk guru.
Hasil pantauan di beberapa sekolah yang ada di kota, hampir sebagian besar ada guru yang berstatus titipan dan bukan guru tetap. Hal ini terkadang membuat iri beberapa sekolah yang ada di wilayah kecamatan, apalagi desa yang berada di bagian hulu Kapuas.
Di Kecamatan Mantangai, misalnya, kekurangan tenaga guru sudah terjadi sejak lama. Akibatnya, menurut Kepala UPTD Dinas Pendidikan Mantangai, Simpei A Udut, pihaknya terpaksa menempatkan beberapa guru yang belum memenuhi syarat untuk menjadi kepala sekolah menduduki posisi itu. Hal ini dilakukan guna tertibnya administrasi serta berjalannya proses belajar-mengajar.
Namun demikian, hal inipun tak semuanya dapat dilakukan. Akibatnya minimnya tenaga pendidik yang berstatus PNS, beberapa sekolah justru hanya dikendalikan oleh guru honor saja seperti SDN-1 Tuanan, Rimba Sakti, Muroi Raya serta SDN Tunas Harapan.
“Mau bagaimana lagi, memang kami sangat kekurangan guru. Terpaksa saya mengangkat serta memerintahkan beberapa orang guru untuk menduduki jabatan sebagai Plt kepala sekolah di sekolah tersebut walaupun mereka belum cukup syarat,” kata Simpei ,Kamis (26/1/2017) di Kapuas.
Dijelaskanya, selain ada sekolahyang memeiliki guru yang berstatus PNS, tujuh sekolah lainya hanya memiliki satu orang PNS saja seperti SND Tapian Karahan, Sei Gita, Bukit Buas, Bukit Lumut, Danau Etet serta Pantar Kabali. Pada semua sekolah tersebut, guru yang berstatus PNS tersebut dibantu beberapa tenaga honorer. Padahal jumlah siswanya terbilang cukup banyak, seperti SDN-1 Pantar Kabali, di sekolah tersebut jumlah siswanya ada sekitar 219 orang.
“Yang pasti saya akui sangat kurang. Sebenarnya kita sudah sering mengusulkan agar ada penambahan guru di tempat kami UPTD Mantangai, namun keinginan kita itu hanyalah keinginan sebab sampai saat ini hal itu tak pernah ada realisasinya,” ucap Simpei penuh harap. (nad)
Discussion about this post