KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar menargetkan pembangunan 50 unit rumah sederhana layak huni bagi masyarakat miskin atau kurang mampu di sekitar Trunen, Kecamatan Sepaku. Pembangunan ini dilakukan melalui proyek Penataan Pemukiman Lingkungan Masyarakat Miskin Pedesaan (P2LMMP) di sekitar kawasan pengembangan sentra peternakan sapi rakyat itu.
“Kami mengumpulkan warga kurang mampu, kemudian kami bangunkan rumah sederhana. Sementara 50 unit rumah dulu. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa bangun. Kalau itu terbagun barangkali bisa menjadi role model pemberantasan kemiskinan. Kita kumpulkan mereka dalam satu lokasi, kemudian kita siapkan pekerjaan mereka dan kita fasilitasi yang mendukung kehidupan di sana,” kata Yusran kepada KALAMANTHANA.
Tak hanya rumah, fasilitas pendukung pun disiapkan. Untuk penerangan, sebut Yusran, akan memanfaatkan biogas dari kotoran sapi. Sedangkan air bersih diambil dengan fasilitas sumur pompa seperti yang dilakukan di beberapa tempat seperti Desa Babulu Laut. Mereka bisa dipekerjakan di kandang sapi dan sapi tersebut bisa didapatkan dari bantuan pemerintah atau ataupun kredit sapi dengan catatan semua itu harus disiapkan termasuk pakan.
“Kita bisa jadikan nantinya kampung ternak dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata kita. Di sana kami sudah membangun beberapa fasilitas seperti guest house dan rumah-rumah tempat tinggal dengan lokasi cukup indah dan bagus. Target kita 100 sampai 200 unit rumah, tapi kita mulai 50 unit rumah dulu. Kita mencoba mengusulkan kepada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat agar bisa mengembangkan lokasi tersebut sesuai dengan potensinya,” lanjutnya.
Dikatakan Yusran, dirinya punya pengalaman ketika memindahkan peladang berpindah dalam satu pemukiman. Namanya hampir sama, proyek Penataan Pemukiman Lingkungan Masyarakat Pedesaan atau dulu dikenal resettlement desa (Resdes) dan berhasil di Desa Sungai Tarik Kecamatan Batu Kajang, Kabupaten Paser. Dengan pengalaman tersebut, berharap bisa mewujudkan program ini dengan baik asalkan masyarakat tersebut bisa bersama-sama membantu terwujudnya proyek tersebut.
“Yang sulitnya ini kalau kita punya keinginan, masyarakatnya salah pengertian. Ini yang akan mengganggu di lapangan. Ini yang bisa menghambat kegiatan tersebut. Marilah bersama-sama membangun kabupaten tercinta kita ini,” katanya. (adv/kominfo-ppu/hr)
Discussion about this post